tag:blogger.com,1999:blog-37853962488292404682024-02-19T10:39:12.274-08:00Indahnya DhammaThe mind is everything. What you think you become.Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.comBlogger106125tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-73710609236909722222018-02-05T22:25:00.001-08:002018-02-05T22:27:58.305-08:00<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: x-large;">Memberi dan Memberilah</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUzh9Wr3sZ0JwgRkphMnNh2JazmXwsgMB0KcxJBf3SCgbcO-AyhyykRieLi4NHJrblITEhN38y_uCvfHUvbWPIzIpLNkbELMerJFYa6KOFqp0dq7eliuHuZLucvAuZQu5Y56ucSxeRjh9r/s1600/giving.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="392" data-original-width="423" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUzh9Wr3sZ0JwgRkphMnNh2JazmXwsgMB0KcxJBf3SCgbcO-AyhyykRieLi4NHJrblITEhN38y_uCvfHUvbWPIzIpLNkbELMerJFYa6KOFqp0dq7eliuHuZLucvAuZQu5Y56ucSxeRjh9r/s200/giving.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : YM. Bhante Sri Pannyavaro Mahathera</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kitab suci agama Buddha, Tipitaka, tidak pernah mengajarkan umatnya untuk memohon, meminta-minta. Tidak Pernah! Guru Agung kita mengajarkan memberi, memberi, memberi. Orang bijaksana pikirannya hanya diisi dengan memberi dan memberi. Dia tidak pernah memikirkan menerima, mendapatkan, memohon untuk mendapatkan. Tidak pernah!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pikirannya hanya diisi memberi, memberi, memberi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Bhante, apakah kita tidak boleh mengharap kapan dan bagaimana buah dari perbuatan memberi?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tidak perlu, Saudara. Kalau kita yakin tentang hukum karma, mengapa harus mengharap-harap?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang beramal pasti dicintai. Orang memberi pasti akan memetik. Dia akan sejahtera. Tidak akan kekurangan. Pasti! Mengapa diragukan? Mengapa harus diharap-harap? Mengharap itu mengotori pikiran. Mengotori batin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Besok, matahari pasti terbit di sebelah timur. Pasti!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi nanti malam tanpa perlu diharap-harapkan, esoknya matahari pasti akan terbit di sebelah timur. Mengharap-harapkan besok semoga matahari terbit di timur, jangan sembunyi, jangan terbit di utara; adalah perbuatan seorang yang bodoh karena mengharapkan sesuatu yang sudah pasti. Tidak perlu mengharapkan matahari terbit kembali. Lebih baik pikirannya digunakan untuk memikirkan apa yang harus dilakukan besok. Ini lebih bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena itulah Guru Agung kita mengajarkan bahwa silakan saja menginginkan nama baik, hidup tidak kekurangan, dan sejahtera. Silakan. Namun demikian, belajarlah melepaskan. Sehingga bisa mengurangi penderitaan. Belajar melepaskan adalah untuk melepaskan kelengketan. Melepaskan <i>upadana</i>. Melepaskan <i>attachment</i>. Dengan demikian kotoran batin akan berkurang.</div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-8742983477542271752016-01-31T02:37:00.000-08:002016-01-31T02:43:07.648-08:00<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Gelas yang Pecah</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i.ebayimg.com/00/s/ODM1WDU3NQ==/z/PhYAAOxyWt5SYPWr/$T2eC16JHJGEFFm088J-VBSYPWq0LMg~~60_12.JPG?set_id=880000500F" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i.ebayimg.com/00/s/ODM1WDU3NQ==/z/PhYAAOxyWt5SYPWr/$T2eC16JHJGEFFm088J-VBSYPWq0LMg~~60_12.JPG?set_id=880000500F" height="320" width="220" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamu mungkin bisa berkata, " Jangan pecahkan gelas saya!" Tetapi kamu tidak bisa mencegah benda yang bisa pecah menjadi pecah. Jika ia tidak pecah sekarang, ia akan pecah suatu waktu. jika kamu tidak membuatnya pecah, orang lain akan. Jika orang lain tidak memecahkannya, salah satu dari ayam-ayam itu akan!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Buddha mengajarkan untuk menerima hal ini. Dia memahami segala sesuatu seperti melihat bahwa gelas ini sudah pecah. Gelas yang belum pecah ini, Beliau meminta kita untuk mengetahui bahwa gelas itu sudah pecah. Kapanpun kamu mengambil gelas tersebut, menuangkan air ke dalamnya, minum dari gelas tersebut dan meletakkannya, Beliau memberitahu kita untuk melihat bahwa gelas tersebut sudah pecah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemahaman Buddha adalah seperti berikut. Dia melihat gelas pecah di dalam gelas yang tidak pecah. Ketika saatnya telah tiba, gelas ini akan pecah. Kembangkan cara berpikir ini. Pakailah gelas tersebut, jagalah. Namun jika suatu hari gelas tersebut tergelincir dari tanganmu, "Brakk, pecah!" Tidak masalah. Mengapa tidak masalah? Karena kamu melihatnya sebagai gelas pecah sebelum ia pecah. Paham?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi pada umumnya orang berkata. " Saya sudah menjaga dengan baik gelas ini. Tidak akan membiarkannya pecah." Kemudian seekor anjing memecahkannya, dan kamu membenci anjing tersebut. Jika anakmu memecahkannya, kamu membencinya juga. Kamu membenci siapapun yang memecahkannya karena kamu telah membendung dirimu sehingga air tidak bisa mengalir. Kamu telah membuat sebuah bendungan dengan tanpa sebuah saluran pembuangan. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan oleh bendungan tersebut adalah meledak, bukan? Ketika kamu membuat bendungan kamu harus membuat sebuah saluran pembuangan juga. Ketika air naik hingga ke tingkat tertentu, air tersebut dapat mengalir keluar dengan aman ke pinggiran. Ketika air tersebut penuh hingga ke tepi, ia akan mengalir keluar melalui saluran pembuangan. Kamu harus memiliki sebuah saluran pembuangan seperti ini. Memahami ketidakekalan adalah saluran pembuangn Sang Buddha. Ketika kamu memandang segala sesuatu dengan cara ini, kamu akan mencapai kedamaian. Itulah Praktek Dhamma.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
From : Perumpamaan Dhamma by Ajahn Chah.</div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-3190584015389640612015-04-17T19:38:00.001-07:002015-04-17T19:38:13.561-07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">MELEPAS DENGAN MEMBERI</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">(DANA)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
"Give, even if you only have a little." -Buddha-</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sisi aktif dari pikiran tanpa kemelekatan adalah dengan pikiran yang melepas. Wujud dari pikiran yang melepas adalah dengan melaksanakannya secara nyata dalam membentuk memberi (dana). Landasan dasar yang paling penting bagi pengembangan spiritual adalah berdana atau pemberian. Di dalam Kitab Tipitaka Pali, berdana merupakan unsur pertama dari tiga dasar tindakan bermanfaat, unsur pertama dari empat sarana yang memberikan manfaat bagi makhluk lain dan unsur pertama dari sepuluh parami atau kesempurnaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan berdana (mengembangkan kedermawanan), kita dapat melemahkan keserakahan (lobha) dan kebencian (dosa), serta mendorong keuletan pikiran yang memungkinkan hancurnya kegelapan batin (moha). Hingga akhirnya akan membawa kepada kebahagiaan sejati, nirwana. Walaupun merupakan salah satu dasar bagi pengembangan spiritual, berdana tetap akan menjadi bagian hidup dari seseorang , yang bahkan telah mencapai pencerahan tertinggi seperti seorang Buddha. Beliau melakukan dana ketika berceramah melalui ucapan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk dana secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 jenis :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Dana berwujud, antara lain dana materi seperti memberikan bantuan makanan kepada fakir miskin, memberi sedekah kepada pengemis, donor darah, melakukan donor mata atau organ tubuh, memberikan makanan kepada binatang liar dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Dana tidak berwujud, seperti dana waktu, tenaga dan pikiran seperti kita menyisihkan waktu menjenguk teman atau tetangga yang sakit, membantu dalam organisasi sosial seperti bersih-bersih di wihara atau jalan di depan rumah, memberikan nasehat kepada anak-anak. Bentuk lain dari dana ini adalah dana pengetahuan atau pendidikan, dana atau memberi rasa nyaman kepada orang lain melalui senyuman atau membuat orang menjadi semangat dan lebih percaya diri. Dana dalam bentuk pemberian Dharma juga termasuk dana tidak berwujud yang dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan kebenaran, pengertian dan pemahaman benar merupakan jalan menuju pencerahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam berdana, kita perlu memperhatikan beberapa faktor yang menentukan kualitas dari dana yang kita lakukan. Kualitas tersebut akan diurutkan dari yang paling penting. Faktor tersebut antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tingkat Ketulusan, semakin tulus kita dalam berdana, keserakahan dan kemelekatan akan semakin terkikis. Berdana tanpa mengharapkan apapun untuk diri sendiri adalah yang terbaik.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tujuan dana, tujuan untuk mengakhiri penderitaan orang lain lebih mulia daripada untuk kebahagiaan orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ketepatan dana, semakin membutuhkan orang yang diberi dana atau tepat sasaran sesuai dengan dananya akan semakin baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Penerima dana, semakin banyak penerima dana dan semakin luhur si penerima dana akan lebih bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Cara berdana, cara berdana yang membuat orang semakin luhur atau mengilhami orang untuk berbuat baik akan lebih berguna daripada cara berdana yang membuat orang ain atau penerima dana berasumsi kurang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu kita ketahui bahwa ketika berdana, yang paling utama tentunya adalah ketulusan kita, terlepas dari tepat sasaran atau cara berdana yang kurang tepat. Tentunya akan lebih baik lagi tatkala dana yang kita berikan secara tulus memang dengan tujuan yang baik dan tepat sasaran daripada tulus namun kurang tepat sasaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
From : Wijaya, Willy Yandi. 2009. Pikiran Benar. Yogyakarta:Insight Vidyasena Production.</div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-30043262580700121182015-04-16T20:30:00.001-07:002015-04-16T20:33:10.734-07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">TANPA KEMELEKATAN</span></div>
<div style="text-align: center;">
(Nekkhamma) </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
"The Root of Suffering is Attachment." (Buddha)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Nekkhama adalah tidak serakah, tidak terikat, melepas, menghentikan, tidak melekat. Di Dalam pandangan benar, salah satu penyempurnaan pandangan benar adalah dengan mengikis keserakahan (lobha) yang merupakan akar dari semua kekotoran batin/pikiran. Pelatihan pikiran tanpa kemelekatan (nekkhama) ini berguna untuk membentuk pikiran tanpa keserakahan yang berulang-ulang, sehingga akan membentuk pandangan yang menghancurkan keserakahan (lobha).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ajaran Buddha mengajarkan pelepasan atau penghentian kemelekatan. Mengapa harus menekan kemelekatan kita? Kalau kita menyadari kehidupan saat ini, setiap hari kita menjalani hidup dengan dorongan keserakahan. Setiap saat, sesuatu yang berada di luar kita selalu menggoda. Iklan-iklan di televisi menawarkan berbagai macam barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar kita butuhkan. Kita selalu memuaskan diri dan memanjakan diri di dalam kemelekatan. Sadar atau tidak sadar, sifat serakag dalam diri semakin melekat dan sulit dihilangkan. Keserakahan kita-lah yang telah mengancam bumi dengan kerusakan lingkungan. Keserakahan yang membuat seseorang melakukan korupsi. Kita harus menyadari bahwa keserakahan adalah salah satu penyebab dari berbagai permasalahan di dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keserakahan terkadang kita samarkan sebagai kebutuhan. Kemelekatan terjadi karena pikiran senantiasa berusaha untuk menyamarkan keserakahan menjadi kebutuhan. Memang pada dasarnya kebutuhan juga mempunyai sifat ingin, karena bila tidak ingin bagaimana bisa didapat? Persoalannya bagaimana kita membedakan antara keinginan yang melekat dengan keinginan untuk kebutuhan. Berbicara mengenai makan, jelas adalah kebutuhan. Jadi keinginan makan untuk kebutuhan adalah wajar dan tidak menimbulkan kemelekatan, namun kita perlu berhati-hati agar keinginan makan tidak menjadi keserakahan makan. Keserakahan makan biasanya terjadi ketika proses akan melakukan makan. Keinginan kita menjadi keserakahan tatkala hidangan yang tersaji lengkap dan banyak di depan mata. Keserakahan berwujud menjadi pengambilan makanan berlebih-lebihan. Sehingga yang terjadi adalah makanan sisa di piring atau selesai dengan perut kenyang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara untuk menghentikan kemelekatan bukanlah dengan jalan menyiksa diri, memenuhi pikiran dengan rasa takut atau muak. Cara-cara seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah, hanya menekan masalah. Seperti memotong cabang-cabang dari suatu pohon yang akan kembali tumbuh ketika diberi pupuk (godaan). Yang diajarkan Sang Buddha adalah suatu pehamamn yang menyeluruh terhadap pikiran sendiri sehingga kita dapat langsung mencabut sampai ke akar-akarnya. Sang Buddha mengajarkan agar kita mengubah cara pandang kita. Didukung dengan renungan mendalam, kita akan menyadari bahwa apa yang selama ini kita pertahankan, suatu saat akan berubah. Suatu saat kita akan mengalami kematian juga. Lalu buat apa kita berusaha mempertahankan keinginan yang tiada habis-habisnya dan terus melekat padanya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain menekan kemelekatan adalah dengan menyadari bahwa dengan sesedikit mungkin keinginan (tidak serakah), kemelekatan kita akan semakin berkurang dan kita akan semakin dekat dengan kebahagiaan sejati atau kedamaian (nirwana). Kedamaian bukan terletak di luar diri, namun pada pikiran dan perasaan sendiri. Kedamaian bukan didapat dengan memuaskan diri terus-menerus. Kedamaian akan didapat jika tidak ada rasa khawatir, takut maupun benci. Oleh karena itu, semakin sedikit keinginan semakin sedikit pula rasa khawatir atau takut untuk kehilangan karena pikiran tak melekat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
From : Wijaya, Willy Yandi. 2009. Pikiran Benar. Yogyakarta: Insight Vidyasena Production.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-55276167522357230952015-04-16T19:51:00.003-07:002015-04-16T19:54:51.534-07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">PIKIRAN BENAR</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>"We are what we think. All that we are arises with our thoughts. With our thoughts, we make the world.</i></div>
<div class="copy-paste-block">
<i>
</i><div class="bq_fq_a" style="text-align: center;">
<i>
(Buddha) </i></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
Pikiran benar dapat kita tinjau dari dua sisi, yaitu sisi pasif dan aktif. Sisi pasif dari pikiran benar menganjurkan kita untuk menghindari hal-hal yang negatif dari pikiran agar mendukung sisi aktif dari pikiran benar. Sedangkan sisi aktif dari pikiran benar adalah aspek yang harus kita jalankan dan latih untuk menyempurnakan pikiran benar.</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
"Pikiran layaknya sebuah pena yang akan menggores jejak baru atau sekedar menebalkan jejak lama dalam pandangan seseorang."</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan pikiran benar dari sisi pasif adalah pikiran yang memenuhi tiga ciri, yakni "</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
1. Tanpa Kemelekatan/Keserakahan (Nekkhama)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
2. Tanpa Niat Jahat/Kebencian (Awyapada)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
3. Tanpa Kekejaman (Awihimsa)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
Sedangkan yang dimaksud pikiran benar dari sisi aktif adalah pikiran yang memenuhi tiga ciri, yaitu :</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
1. Melepas dengan memberi (Dana)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
2. Cinta Kasih (Metta) </div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
3. Welas Asih atau Belas Kasih (Karuna)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
Sisi positif lainnya dari pikiran benar yang dapat kita kembangkan adalah dengan pengembangan pikiran:</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
a. Kebahagiaan Simpati (Mudita)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
b. Ketenangseimbangan Batin (Upekkha)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
c. Memaafkan (Khamanasila)</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
d. Keyakinan (Saddha) </div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
Cinta Kasih, Welas Asih, Simpati dan Ketenangseimbangan batin ini secara keseluruhan dinamakan sifat-sifat yang luhur (Brahmawihara). Untuk menyempurnakan pikiran benar, semua sisi positif dari pikiran, baik pasif maupun aktif, harus kita kembangkan terus tanpa batas, sehingga pikiran tersebut akan menyatu dengan pandangan dan terwujudlah melalui tindakan nyata.</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
From : Wijaya, Willy Yandi. 2009. Pikiran Benar. Yogyakarta: Insight Vidyasena Production.</div>
<div class="bq_fq_a" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span><br /></span></div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-74850540039500217512015-04-16T18:48:00.002-07:002016-01-31T02:56:20.425-08:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Kebajikan</span></div>
<div style="text-align: center;">
Tidak Ada Ajahn Chah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berhati-hatilah menjaga sila kita. Kebajikan adalah inti dari rasa malu. Apa yang kita ragukan, seharusnya kita tidak lakukan atau katakan. Itulah kebajikan. Kemurnian melewati semua keraguan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada dua tingkat latihan. Tingkat pertama membentuk landasan, yaitu pengembangan kebajikan, sila, agar dapat membawa kebahagiaan dan harmonis di antara manusia. Tingkat kedua adalah latihan Dhamma dengan tujuan utama membebaskan batin. Pembebasan adalah sumber dari kebijaksanaan dan kasih sayang dan ini tujuan sesungguhnya dari ajaran Sang Buddha. Mengerti kedua tingkatan ini adalah dasar dari latihan sebenarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebajikan dan moral adalah ayah dan ibu dari Dhamma yang berkembang dalam diri kita. Keduanya menyediakan Dhamma dengan memberikan kebutuhan dan bimbingan yang tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebajikan adalah dasar untuk dunia yang harmonis dimana manusia dapat hidup benar-benar sebagai manusia dan bukan sebagai binatang. Mengembangkan kebajikan adalah inti dari latihan. Jaga Sila. Kembangkan cinta kasih dan hormati semua yang hidup. Sadarlah dalam semua perbuatan dan ucapan Anda. Gunakan kebajikan untuk membuat hidup Anda sederhana dan murni. Dengan kebajikan sebagai dasar dari segalanya yang Anda lakukan, pikirkan Anda akan menjadi baik, jernih dan tenang. Meditasi akan berkembang dalam lingkungan ini dengan mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jagalah kebajikan Anda seperti seorang tukang kebun menjaga tanamannya. Jangan melekat pada yang besar atau kecil, penting atau tidak penting. Beberapa orang menginginkan jalan pintas. Mereka berkata, "Lupakan konsentrasi, kita langsung pada pandangan terang, lupakan kebajikan kita mulai dengan konsentrasi." Kita memiliki banyak alasan untuk kemelakatan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Usaha benar dan kebajikan bukanlah apa yang Anda lakukan di luar tetapi lebih merupakan kesadaran dan pengendalian diri secara tetap. Jadi berdana, bila diberikan dengan perhatian yang baik, dapat membawa kebahagiaan pada diri sendiri dan orang lain. Tetapi kebajikan harus menjadi akar dari dana ini, agar menjadi murni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Buddha mengajarkan kita untuk menahan diri sari perbuatan buruk, lakukan perbuatan baik da sucikan hati. Lalu, latihan kita adalah meninggalkan apa yang tidak berharga dan menyimpan apa yang berharga. Apakah Anda masih memiliki sesuatu yang buruk atau tidak terlatih dalam hati? Tentu saja! Lalu mengapa tidak membersihkannya? Tetapi latihan sebenarnya tidak hanya melepaskan yang buruk dan mengembangkan yang baik. Ini hanya bagian dari latihan. Pada akhirnya kita harus melewati keduanya, yang baik dan buruk. Akhirnya hanya ada kebebasan yang meliputi semua dan tanpa nafsu, dimana cinta dan kebijaksanaan mengalir secara alami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita harus memulai dari sini, dimana kita berada, secara langsung dan sederhana. Ketika dua langkah pertama, kebajikan dan pandangan benar, telah dilengkapi, lalu cara ketiga mengatasi kekotoran batin akan terjadi secara alami tanpa pertimbangan. Ketika cahaya dihasilkan, kita tidak lagi khawatir melewati kegelapan, tidak juga ingin tahu kemana kegelapan pergi. Kita hanya tahu bahwa ada cahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada tingkatan dalam mempraktekkan sila. Pertama, mengerjakan sebagai peraturan latihan yang diberikan guru kepada kita. Yang kedua muncul ketika kita mengerjakan dan mematuhi sila oleh kita sendiri. Tetapi untuk mereka yang ada di tingkat tertinggi, para Siswa Utama adalah tidak penting membicarakan sila, baik dan buruk. Kebajikan sejati datang dari kebijaksanaan yang mengetahui Empat Kebenaran Mulia dalam hati dan bertingkah laku atas pemahaman ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa bhikku lepas jubah untuk pergi ke garis depan dimana peluru beterbangan melewatinya setiap hari. Mereka lebih memilih hal itu. Mereka benar-benar ingin pergi. Mara bahaya menyergap di sekitar mereka dan mereka tetap saja bersedia untuk pergi. Mengapa mereka tidak meilhat bahaya? Mereka siap mati dengan senjata api tetapi tidak ada yang mau mati untuk mengembangkan kebajikan. Hal ini benar-benar mengherankan, iya kan? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-56108799219284120282014-05-02T20:24:00.003-07:002014-05-02T20:24:37.911-07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Serba - Serbi</span></div>
<h4 style="text-align: center;">
Tidak Ada Ajahn Chah</h4>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah seorang murid Ajahn Chah punya masalah pada lututnya yang hanya dapat disembuhkan melalui operasi. Biarpun para dokter telah menjamin bahwa lututnya akan sembuh dalam beberapa minggu, berbulan-bulan telah lewat dan tetap saja belum sembuh benar. Ketika ia bertemu Ajahn Chah lagi, ia mengeluh, "Mereka bilang penyembuhannya tidak akan lama. Ini tidak berjalan semestinya." Ajahn Chah tertawa dan berkata, "Bila hal ini tidak seharusnya begini, maka hal ini tidak akan menjadi begni."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila seseorang memberimu sebuah pisang yang besar, berwarna kuning, manis dan harum tetapi beracun, akankah Anda memakannya? Tidak, kan! Walaupun kita mengetahui bahwa kesenangan nafsu indera itu "beracun", kita tetap saja maju dan memakannya"!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lihatlah kekotoran batin Anda, kenalilah seperti Anda mengenal racun seekor kobra. Anda tidak akan menangkap ular kobra karena Anda mengetahui bahwa ular kobra itu dapat membunuh Anda. Lihatlah bahaya pada sesuatu yang berbahaya dan manfaatkan sesuatu yang berguna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita selalu merasa tidak puas. Dalam buah yang manis, kita merasa kurang asam, dalam buah asam, kita merasa kurang manis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila Anda memiliki sesuatu berbau busuk dalam saku Anda, kemanapun Anda pergi tetap saja akan berbau busuk. Jangan salahkan tempatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agama Buddha di Timur, sekarang, seperti sebuah pohon besar terlihat penuh keagungan, tetapi hanya dapat memberi buah yang hambar dan kecil. Agama Buddha di Barat seperti pohon muda, belum mampu memberikan buah, tetapi memiliki potensi untuk memberikan buah yang besar dan manis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang zaman sekarang terlalu banyak berpikir. Terlalu banyak hal yang diminati, tetapi tidak ada satupun yang membimbing mereka menuju penyelesaian yang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang selalu melihat ke luar, pada seseorang dan benda. Mereka melihat sebuah ruangan besar , sebagai contoh, lalu berkata, "Oh, ruangan ini sangat besar!" Sebenarnya tidak terlalu besar. Bagaimanapun terlihat, tergantung pada cara pandang Anda terhadapnya. Kenyataannya ruang besar ini memiliki ukuran semestinya, tidak besar maupun kecil. Orang, bagaimanapun juga, mengikuti perasaannya tiap saat. Mereka sangat sibuk mencari dan berpendapat tentang apa yang dilihat dan tidak memiliki waktu untuk melihat dirinya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain adalah tidak benar. Menanggap bahwa diri kita sejajar dengan lainnya adalah tidak benar. Menganggap bahwa diri kita lebih rendah dari orang lain adalah tidak benar. Bila kita menganggap kita lebih baik daripada yang lainnya, kesombongan akan muncul. Bila kita berpikir bahwa diri kita sederajat dengan lainnya , kita gagal untuk menunjukkan hormat dan rendah hati pada waktu yang tepat. Bila kita berpikir lebih rendah dari orang lain, kita menjadi tertekan memikirkan kita lebih rendah, terlahir di bawah naungan bintang yang buruk dan sebagainya. Lepaskanlah semuanya!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenalilah tubuh Anda sendiri, hati dan pikiran. Puaslah terhadap hal yang kecil. Jangan melekat pada ajaran. Jangan terpaku dan terikat pada emosi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika seorang pengunjung bertanya pada Ajahn Chah apakah ia seorang Arahat. Ajahn Chah menjawab "Saya seperti pohon di hutan. Burung datang ke pohon, hinggap di dahan dan makan buah. Bagi burung, buahnya mungkin manis atau asam atau lainnya. Tetapi pohon itu tidak mengetahui apapun. Burung itu berkata manis atau berkata asam, tetapi dari sudut pandang pohon itu, hal ini hanyalah celoteh burung."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-75078520382575978352014-05-02T01:28:00.000-07:002014-05-02T01:42:00.760-07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Kamma</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
from : Tidak ada Ajahn Chah</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirpok7RGYJba9eGKE565D9PUk99gY5FpkxNkLEBzBdkIglCDNejpkH0rbmeruzJ6MIbxQkN2qcW9uLnO-fHqHLF0CQVjSQwMfKPq76yQleEgU5sZoLJkMujQUdVCIFBfLGErcVZu6e7r9Y/s1600/ajahn-chah-guru-ajahn-brahm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirpok7RGYJba9eGKE565D9PUk99gY5FpkxNkLEBzBdkIglCDNejpkH0rbmeruzJ6MIbxQkN2qcW9uLnO-fHqHLF0CQVjSQwMfKPq76yQleEgU5sZoLJkMujQUdVCIFBfLGErcVZu6e7r9Y/s1600/ajahn-chah-guru-ajahn-brahm.jpg" height="167" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika orang yang tidak mengerti Dhamma melakukan hal yang tidak seharusny, mereka akan melihat ke sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun melihatnya. Tetapi kamma kita selalu melihat. Kita tidak benar-benar bisa kabur dari apapun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbuatan baik menimbulkan hasil baik, perbuatan buruk menimbulkan hasil yang buruk. Jangan mengharapkan para dewa melakukan sesuatu untukmu atau para malaikat dan dewa penjaga melindungimu atau hari yang menguntungkan menolongmu. Karena semua hal ini tidak benar. Jangan percaya padanya. Jika Anda percaya, Anda akan menderita. Anda akan selalu menunggu hari yang tepat, bulan yang tepat, tahun yang tepat, para malaikat atau dewa penolong. Anda akan menderita walau hanya dengan cara itu. Lihatlah dalam perbuatan dan ucapan Anda, dalam Kamma Anda sendiri. Melakukan perbuatan baik, Anda akan mewarisi kebaikan, melakukan perbuatan buruk, Anda akan mewarisi keburukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui latihan benar, Anda membiarkan kamma lampau keluar dengan sendirinya. Mengetahui bagaimana semua ini muncul dan pergi, Anda hanya bisa mewaspadai dan membiarkan (kamma) berlari di jalurnya. Seperti mempunyai dua pohon dan tidak mengurusi pohon yang lain, tidak akan ada pertanyaan mana yang akan tumbuh dan mana yang akan mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa dari Anda telah datang dari tempat yang beribu-ribu mil jauhnya, dari Eropa, Amerika dan tempat lainnya untuk mendengarkan dhamma disini, di Vihara Nong Pah Pong. Berpikir bahwa Anda telah datang dari tempat yang sangat jauhdan melewati banyak rintangan untuk kesini. Lalu berpikir bahwa ada orang-orang yang tinggal hanya di luar tembok ini tetapi belum pernah memasuki pagar vihara ini. Ini membuat Anda semakin menghargai kamma baik bukan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Anda melakukan perbuatan buruk, tidak ada tempat bagi Anda untuk bersembuyi. Bahkan jika orang lain tidak melihat, kamu dapat melihat diri Anda sendiri. Bahkan jika Anda masuk kedalam lubang yang dalam, Anda tetap akan menemui dirimu sendiri disana. Tidak mungkin Anda melakukan perbuatan perbuatan buruk dan kabur darinya. Dengan cara yang sama, mengapa Anda tidak melihat kesucian sendiri? Anda akan melihat semuanya. Kedamaian, pergolakan, kebebasan, keterikatan, Anda akan melihat ini semua untuk Anda sendiri.</div>
Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-17877699921055772322013-01-06T19:58:00.000-08:002013-01-06T19:58:40.910-08:00<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;"><b>Dasa Parami (Perfection)</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-large;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuQ-KJOVuBLEfdAn_TAIuGdA0bt2q1yWlg_YTBNAL-CMx60PcIL84Y3waIlhEwrJBHL5s4mOGsUSgOzzJ3bJFUa-AxXvZCAVU1DCddftJK_PS32S7OUxZDdLrKoVskVKs4kwewDnZHyeLP/s1600/memberi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuQ-KJOVuBLEfdAn_TAIuGdA0bt2q1yWlg_YTBNAL-CMx60PcIL84Y3waIlhEwrJBHL5s4mOGsUSgOzzJ3bJFUa-AxXvZCAVU1DCddftJK_PS32S7OUxZDdLrKoVskVKs4kwewDnZHyeLP/s320/memberi.jpg" width="314" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Dana Parami</div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dana,
diajarkan dalam urutan pertama </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: 99.25pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karena kedermawanan pasti ada dalam diri
banyak orang dan dengan demikian adalah milik semua makhluk;</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: 99.25pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">Karena
tidak bergitu berbuah seperti Sila, dan seterusnya</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: 99.25pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">Karena
sangat mudah dipraktikkan</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvFuoKQP3W1p9pvVyEc2dw5YgjqFfojRlhWrhRrdt-NGXbejHzt3qLZ7tsUxOUMfIoG4rRpxyktfv-ufmkzy0TISzCSjzCunKZSMdcp9mjuqtjueVQGmXYQz0iSqG6JcUHBena6TGhVS1i/s1600/Pancha+sila.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvFuoKQP3W1p9pvVyEc2dw5YgjqFfojRlhWrhRrdt-NGXbejHzt3qLZ7tsUxOUMfIoG4rRpxyktfv-ufmkzy0TISzCSjzCunKZSMdcp9mjuqtjueVQGmXYQz0iSqG6JcUHBena6TGhVS1i/s320/Pancha+sila.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sila Parami</div>
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">Sila,
disebutkan segera setelah kedermawanan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Sila menyucikan kedua pihak, si pemberi dan si penerima</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Setelah
memberikan ajaran sebagai balasan dari kebajikan makhluk lain (seperti dana),
Buddha ingin mengajarkan agar menghindari menyakiti makhluk lain seperti membunuh.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
dana melibatkan tindakan melakukan sedangkan sila melibatkan tindakan tidak
melakukan dan Buddha ingin mengajarkan tidak melakukan setelah melakukan
tindakan positif (seperti dana makanan).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
dana mengarah pada memiliki kekayaan dan sila mengarah pada kelahiran di alam
manusia dan dewa.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan pencapaian kelahiran di alam manusia atau dewa setelah
mengajarkan pencapaian kekayaan.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Kgqsmk5aR5e8OHoortJhWueBvXyUbm8613VRY8CvAv8MZBQgPBeZR3NLXKm9OvhqS-ycat6bCYXk-ko0OId9t8b6CeQMQ0UdfMQAay7GS3jXusTN1P9vYd-E4LsZXGOaNhCJpOyFlpAU/s1600/535670_208337132611559_1776172763_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Kgqsmk5aR5e8OHoortJhWueBvXyUbm8613VRY8CvAv8MZBQgPBeZR3NLXKm9OvhqS-ycat6bCYXk-ko0OId9t8b6CeQMQ0UdfMQAay7GS3jXusTN1P9vYd-E4LsZXGOaNhCJpOyFlpAU/s320/535670_208337132611559_1776172763_n.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Nekkhama Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Melepaskan
Keduniawian, disebut setelah sila</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
melalui Melepaskan Keduniawian, sila yang sempurna dapat dijalankan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan tindakan batin yang baik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(melalui pertapaan) segera setelah
mengajarkan tindakan jasmani dan ucapan yang baik (melalui sila)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
pencapaian Jhana dapat dengan mudah diperoleh bagi seseorang yang menjalani
sila dengan sempurna.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Cacat
yang muncul karena perbuatan yang tidak baik (kammaparadha) dapat dihilangkan
melalui pelaksanaan sila ; dengan melakukan demikian, kesucian tindakan
yang dilakukan melalui jasmani dan ucapan (payoga-suddhi) dapat dicapai. Kotoran
batin (kilesa-paradha) dapat dihilangkan melalui pertapaan ; dengan
demikian unsur-unsur turunan dari pandangan salah mengenai keabadian
(sassatadithi) dan pemusnahan (uccheda-ditthi) dapat dihilangkan dan kesucian
watak (asaya-suddhi) sehubungan dengan pengetahuan Pandangan Cerah (Vipassana
Nana) dan Pengetahuan bahwa kehendak adalah milik seseorang (Kammassakata Nana)
dapat dicapai. Karena Buddha ingin mengajarkan penyucian pengetahuan dengan
Melepaskan Keduniawian yang mengikuti penyucian daya upaya (payoga-suddhi)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan bahwa melenyapkan kotoran batin pada tahap
pariyutthana melalui pertapaan hanya dapat terjadi setelah melenyapkan kotoran
batin pada tahap vitikkama melalui moralitas.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKWi0Z1BcGuNqMaBHGeqbpgJMa5gFjQBk_M3PsKVGpR1rOcIg1vkIxzzDxFqoFmITx3IYObT_CbyVg-WZ8n05H53SUYp1arwPleVCInXMcKG_yE6tysfbIZZPLz-lGD5bgPHN7VHsFAlDh/s1600/wisdom1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKWi0Z1BcGuNqMaBHGeqbpgJMa5gFjQBk_M3PsKVGpR1rOcIg1vkIxzzDxFqoFmITx3IYObT_CbyVg-WZ8n05H53SUYp1arwPleVCInXMcKG_yE6tysfbIZZPLz-lGD5bgPHN7VHsFAlDh/s320/wisdom1.gif" width="306" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Panna Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kebijaksanaan,
disebutkan setelah Melepaskan Keduniawian</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Melepaskan Keduniawian disucikan dan disempurnakan oleh kebijaksanaan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan bahwa tidak ada Kebijaksanaan tanpa Jhana (pertapaan)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan bahwa Kebijaksanaan adalah penyebab utama penyebab
utama bagi Ketenangseimbangan, segera setelah mengajarkan bahwa Melepas
Keduniawian adalah penyebab utama bagi konsentrasi pikiran</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan bahwa hanya dengan terus menerus memikirkan
(pertapaan) kesejahteraan makhluk-makhluk lain dapat memunculkan pengetahuan
akan ketrampilan (Upaya-kosalla Nanan) demi kesejahteraan makhluk-makhluk lain.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.thebuddhism.net/wp-content/uploads/2012/09/29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://www.thebuddhism.net/wp-content/uploads/2012/09/29.jpg" width="251" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Viriya Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Usaha,
disebutkan setelah Kebijaksanaan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
kebijaksanaan dipenuhi oleh adanya usaha</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan betapa menakjubkannnya usaha menyejahterakan
makhluk-makhluk setelah mengajarkan Kebijaksanaan yang terdiri dari Pandangan
Cerah mengenai ciri atau fakta mengenai tidak adanya diri atau aku.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan penyebab dari daya upaya setelah penyebab dari
keseimbangan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan bahwa manfaat yang besar hanya dapat diperoleh dari
usaha yang bersemangat setelah melakukan pertimbangan yang matang.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3OjzXtDn-5TD-EZzEqLKVyMubSDBxIXkb2uGx9Q0Et6WWG8etuUD8H_239FCMvLZRdPRWFt-ZH1IWPJ7TdND5UJTMxrYB3ALSTEtTEiFajalzTS3y2h_rKFvAcuY-3GfSI_-mY2LaCrg/s400/patience.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3OjzXtDn-5TD-EZzEqLKVyMubSDBxIXkb2uGx9Q0Et6WWG8etuUD8H_239FCMvLZRdPRWFt-ZH1IWPJ7TdND5UJTMxrYB3ALSTEtTEiFajalzTS3y2h_rKFvAcuY-3GfSI_-mY2LaCrg/s320/patience.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Khanti Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kesabaran,
disebutkan setelah Usaha</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Kesabaran dipenuhi oleh Usaha (karena hanya seseorang yang berusaha yang dapat
bertahan dalam berbagai penderitaan yang dialaminya)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan usaha adalah hiasan bagi Kesabaran (karena kesabaran
yang diperlihatkan oleh seorang yang malas karena ia tidak dapat memenangkannya
adalah tidak berharga, sebaliknya kesabaran yang diperlihatkan oleh seorang
yang berusaha terlepas ia dapat memenangkannya atau tidak adalah layak mendapat
penghargaan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan penyebab dari Konsentrasi segera setelah ia mengajarkan
penyebab dari Usaha (sebagai kegelisahan, uddhacca, karena Usaha yang
berlebihan dapat ditinggalkan hanya dengan pemahaman akan Dhamma dengan cara
merenungkannya, dhammanijjhanakkhanti</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan bahwa hanya seseorang yang memiliki Usaha dapat
terus-menerus berusaha (seperti halnya hanya seseorang dengan kesabaran yang
tinggi yang terbebas dari kegelisahan dan selalu dapat melakukan kebajikan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan bahwa kemelekatan terhadap imbalan tidak dapat muncul
jika memiliki perhatian karena seseorang bekerja dengan rajin demi
kesejahteraan makhluk lain (karena tidak akan ada kemelekatan jika seseorang
merenungkan Dhamma dalam melakukan kebajikan)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">f.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin mengajarkan Bodhisatta memiliki kesabaran terhadap penderitaan
yang disebabkan oleh makhluk lain meskipun pada saat ia tidak bisa mengusahakan
kesejahteraan mereka.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://images.seestern2.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SNM1kwoKCCMAABvgmcM1/IMG-1936.jpg?et=QZZolD08U2XrH1mAe3j2ZQ&nmid=0" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://images.seestern2.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SNM1kwoKCCMAABvgmcM1/IMG-1936.jpg?et=QZZolD08U2XrH1mAe3j2ZQ&nmid=0" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sacca Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kejujuran,
disebut segera setelah Kesabaran</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Kesabaran akan dapat dijaga dan bertahan lama melalui Kejujuran karena Kesabaran
seseorang hanya akan bertahan jika seseorang tersebut jujur.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
telah disebutkan tadi bahwa Kesabaran terhadap perbuatan salah yang dilakukan
oleh makhluk lain, Buddha ingin mengajarkan selanjutnya bagaimana Bodhisatta
menepati kata-katanya untuk membantu mereka yang bahkan berbuat jahat
terhadapnya. (Sejak menerima ramalan, Bodhisatta berkeinginan untuk mencapai
Kebuddhaan dan bertekad untuk menyelamatkan semua makhluk. Untuk menepati
tekadnya itu, ia memberikan bantuan bahkan kepada mereka yang berbuat jahat
kepadanya. Sebagai ilustrasi, dalam Mahakapi Jataka, sebuah kisah mengenai
Bodhisatta dalam kehidupannya sebagai seekor monyet yang menyelamatkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seseorang yang terjatuh ke jurang yang dalam.
Lelah karena berusaha keras menyelamatkan orang tersebut dari bahaya,
Bodhisatta dengan penuh kepercayaaan, jatuh tertidur di pangkuan orang yang
diselamatkannya. Dengan pikiran jahat (memakan daging penolongnya), orang jahat
tersebut memukul kepala monyet tersebut dengan menggunakan batu. Tanpa
menunjukkan kemarahan dan dengan sabar menderita luka di kepalanya, Bodhisatta
melanjutkan usahanya menolong orang tersebut dari bahaya binatang buas. Ia
menunjukkan jalan keluar dari hutan dengan tetesan darah yang jatuh saat ia
melompat dari satu pohon ke pohon lain.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Buddha ingin menunjukkan bahwa seorang Bodhisatta dengan penuh toleransi tidak
pernah lengah dalam berlatih mengatakan hanya yang sebenarnya dengan
sungguh-sungguh meskipun ia difitnah oleh orang lain.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
setelah mengajarkan meditasi perenungan sehingga konsep tanpa diri dapat
dipahami, Bodhisatta ingin menunjukkan Kebijaksanaan Kejujuran yang
dikembangkan melalui perenungan tersebut.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs452.ash1/24890_1145273451022_1803106176_290624_1674110_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs452.ash1/24890_1145273451022_1803106176_290624_1674110_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Adhitthana Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Tekad,
disebut segera setelah Kejujuran</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Kejujuran dicapai melalui Tekad karena tidak berkata salah dapat menjadi
sempurna dalam diri seseorang yang memiliki Tekad untuk berkata benar tidak
tergoyahkan bahkan dengan risiko hidupnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
setelah mengajarkan Kejujuran, Buddha ingin mengajarkan tekad dan komitmen dari
seorang Bodhisatta akan kejujuran dengan tanpa ragu-ragu.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
setelah mengajarkan bahwa hanya mereka yang memiliki Kebijaksanaan akan
kebenaran terhadap berbagai hal (yang sangatlah jarang) yang dapat membangun
Kesempurnaan dan membawa mereka kepada pemenuhan Kesempurnaan, Buddha ingin
mengajarkan prasyarat Parami tersebut dapat dipengaruhi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai hasil dari Kebijaksanaan akan
Kebenaran.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Vxy-Y8aOVeU_S71R2B9Xp0MFaCr5UPbGk4a_O0nG43VilY9DmG7VcUwJgLGisMQ_ijPKnq8ySm1LI_Njogpa1mbCJV4_QWMl4gf7GrLqHPIHhYgqqj4pelNK7kyejIqohzdGW-YDHlG7/s1600/belas+kasih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Vxy-Y8aOVeU_S71R2B9Xp0MFaCr5UPbGk4a_O0nG43VilY9DmG7VcUwJgLGisMQ_ijPKnq8ySm1LI_Njogpa1mbCJV4_QWMl4gf7GrLqHPIHhYgqqj4pelNK7kyejIqohzdGW-YDHlG7/s1600/belas+kasih.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Metta Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Cinta
Kasih, disebut setelah Tekad</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
pengembangan Cinta Kasih dapat membantu dalam pemenuhan Tekad untuk melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan makhluk lain.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
setelah mengajarkan tekad, Buddha ingin mengajarkan apa yang membawa manfaat
kepada makhluk lain sesuai dengan tekadnya (bagi seorang Bodhisatta dalam
memenuhi kesempurnaannya, biasanya hidup dalam cinta kasih) ; </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
jika seseorang dapat merasa puas dalam kepastian untuk bekerja demi
kesejahteraan makhluk lain, seseorang dapat mencapai cita-citanya dengan cinta
kasih.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://what-buddha-said.net/Pics/equanimity.buddha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="279" src="http://what-buddha-said.net/Pics/equanimity.buddha.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Upekkha Parami</div>
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Ketenangseimbangan, disebut setelah Cinta Kasih</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
Ketenangseimbangan menyucikan Cinta Kasih (jika seseorang mengembangkan Cinta
Kasih tanpa Ketenangseimbangan, seseorang dapat tertipu oleh kemelekatan atau
keserakahan yang bertopeng Cinta Kasih). Hanya jika seseorang melatih
Ketenangseimbangan, seseorang dapat jauh dari tipuan kemelakatan atau
keserakahan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
setelah mengajarkan bagaimana ketertarikan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>terhadap makhluk lain dapat menjadi Cinta Kasih, Buddha ingin<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengajarkan bahwa ketidakberbedaan tersebut
harus dipertahankan ke arah semua keburukan yang ditimbulkannya. (Bodhisatta
bekerja demi kesejahteraan makhluk lain dengan Cinta Kasih ; Ia menjaga
batin-Nya yang seimbang, memaafkan mereka yang bersalah kepada-Nya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Karena
setelah mengajarkan pengembangan Cinta Kasih, Buddha ingin mengajarkan
manfaat-manfaatnya, hanya setelah melatih Cinta Kasih, maka Ketenangseimbangan
dapat berhasil dikembangkan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Buddha
ingin mengajarkan sifat-sifat baik (dari seorang Bodhisatta) yang dapat tetap
sama bahkan kepada mereka yang baik kepadanya.</span><br />
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">-Be Happy-</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Sumber : Riwayat Agung Para Buddha</span></div>
</div>
<br />
<br />
<br />Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-84858579893428066342013-01-06T02:34:00.000-08:002015-04-16T18:09:46.656-07:00<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><b>Money Can't Buy Everything</b></span></span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.youmatter.suicidepreventionlifeline.org/wp-content/uploads/2015/03/heart_money1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.youmatter.suicidepreventionlifeline.org/wp-content/uploads/2015/03/heart_money1_.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Ranjang, bukan tidur.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Buku, bukan pengetahuan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Makanan, bukan selera.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Dandanan, bukan kecantikan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Bangunan, bukan rumah.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Obat, bukan kesehatan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Kemewahan, bukan kenyamanan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Kesenangan, bukan kebahagiaan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Agama, bukan keselamatan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Jangan katakan ini punyamu dan ini punyaku.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Katakan saja, ini datang padamu dan padaku.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Sehingga tak perlu menyesali cahaya yang pudar.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Dari semua yang gemerlap, yang akan lenyap.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">-Be happy-</span></div>
<br />Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-62548234126495445072013-01-06T02:21:00.001-08:002013-01-06T02:22:32.185-08:00<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", "serif"; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: large;">Cinta Kasih itu Perlu</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman", "serif"; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhJJx_pt1Su7JhLp5aezJDzqnQcpkykTK9A83uVDACa3mYjlkee_V9NBUvbEkb3uHJ128CtT8LjF_p5tXyzYJjRnThbw7Camre-D__bkqmJrvDEOUEKVIr4XIAYzm3rNbG0mB-6NEobrLM/s1600/34682mw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhJJx_pt1Su7JhLp5aezJDzqnQcpkykTK9A83uVDACa3mYjlkee_V9NBUvbEkb3uHJ128CtT8LjF_p5tXyzYJjRnThbw7Camre-D__bkqmJrvDEOUEKVIr4XIAYzm3rNbG0mB-6NEobrLM/s320/34682mw.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Semua
makhluk hidup adalah sahabat penderitaan yang rentan terhadap kesulitan. Dalam pikiran
kebanyakan umat manusia, ada setumpukan sampah perbuatan buruk, untungnya ada
juga gudang kebajikan yang menunggu untuk dibuka. Pilihan untuk mengembangkan
kebajikan atau menyerah pada kejahatan benar-benar terletak di tangan sendiri. Kehidupan
yang berkecukupan dan berbahagia hanya bias dicapai dengan mengatasi egoism dan
mengembangkan niat baik, pengertian dan kebajikan. Seharusnyalah kita tidak
mengutuk orang lain dengan mengutip kelemahan-kelemahan mereka dan mengabaikan
sifat dan karya mereka yang bermanfaat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kita adalah Satu</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kita adalah tetesan dari satu
samudera</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah ombak dari satu laut</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah pohon dari satu rimba</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah buah dari satu pohon</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah daun dari satu cabang</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah bunga dari satu kebun</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah bintang dari satu langit</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah cahaya dari satu mentari</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FR-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FR-LU;">Kita
adalah jari dari satu tangan</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kita adalah anggota dari satu
keluarga</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dunia adalah satu keluarga</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bumi adalah satu negeri</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sang
Buddha berkata “Kebencian tak akan pernah diakhiri dengan kebencian. Kebencian
berakhir oleh cinta kasih. Inilah hukum yang abadi.” Hukum alam ini juga
diajarkan oleh Yesus, yang berkata bahwa seseorang mesti mengasihi orang-orang
yang membencinya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">Berbuat baik berarti
menghadirkan semua unsur-unsur baik dari dalam alam. Berbuat jahat bearti
mengundang unsur-unsur perusak. Mereka yang hidup dalam kebencian akan mati
juga dalam kebencian, sepertinya halnya mereka yang hidup dalam jalan pedang
akan mati di ujung pedang. Setiap pikiran jahat adalah pedang yang akan menikam
balik orang yang menghunusnya. Dengan menyadari fakta ini, seseorang semestinya
berhati-hati untuk tidak memelihara kejahatan dan pikiran yang mementingkan
diri sendiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">Adalah suatu kebenaran
spiritual bahwa kejahatan hanya bisa diatasi oleh daya positif kebajikan. Cinta
kasih dan belas kasih adalah penawar kebencian. Niat baik adalah penawar
kemarahan. Kehadiran suatu daya positif bearti tiadanya daya negatif lawannya. Dengan
mengembangkan kasih sayang, belas kasih dan niat baik, kita bisa menjadikan
pikiran-pikiran ini menjadi aset yang paling mulia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">Tidak ada apa pun di luar sana yang bisa sedemikian
berpengaruh seperti apa yang tinggal di dalam pikiran. Adalah fakta bahwa<i style="mso-bidi-font-style: normal;">,“Seperti yang dipikirkannya, demikianlah
orang itu.“</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mengalahkan
diri sendiri sungguh lebih agung daripada segala penaklukan lainnya; tiada
dewa, makhluk halus, Mara atau Brahma, yang bisa merengut kemenangan dari orang
yang telah mengalahkan dirinya sendiri dan yang terkendali hidupnya</i>.“
(Dhammapada)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE-LU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: DE-LU;">-Be Happy-</span></div>
<br />Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-77011766377720613682012-07-21T22:36:00.000-07:002012-07-21T23:03:39.734-07:00Tanpa Aku<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ketika seseorang tidak mengerti kematian, hidup
dapat sangat membingungkan. Kalau tubuh
ini benar-benar milik kita, pasti ia akan mematuhi perintah kita. Jika kita
bilang, "Jangan jadi tua," atau "Saya melarangmu untuk
sakit," apakah dia mematuhi kita? Tidak! Tubuh ini tidak peduli. Kita
hanya menyewa "rumah" ini, tidak memilikinya. Kalau kita berpikir
tubuh ini milik kita, kita akan menderita ketika harus meninggalkannya. Tetapi
dalam kenyataannya, tidak ada yang abadi, tidak ada yang tidak berubah, atau
tetap dimana kita bisa bergantung padanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Buddha membuat perbedaan antara kebenaran tertinggi
dan kebenaran konvensional. Gagasan tentang diri hanya sebuah konsep </span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">–</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">orang Amerika</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">, </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">T</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">hai</span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">land</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">,
guru, m</span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">urid</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">,
semua </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">adalah konsep</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">A</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">khirnya</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tidak
ada yang</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ada,</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">hanya</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">bumi,
api</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">, air dan udara </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">–</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">elemen</span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">-elemen</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">
yang bergabung</span></span><span class="longtext"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">sementara</span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">. Kita memanggil tubuh ini
seseorang, diriku, tetapi pada akhirnya tidak ada Aku, hanya ada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Anatta</i>, Tanpa Aku. Untuk mengerti Tanpa
Aku, Anda harus bermeditasi. Jika Anda hanya berpikir secara intelektual, kepala
Anda akan meledak. Sekali Anda mengerti Tanpa Aku dalam hati Anda, beban hidup akan terangkat. Kehidupan keluarga Anda,
pekerjaan Anda, semuanya akan menjadi lebih mudah. Ketika Anda melihat di luar
diri, Anda tidak lagi melekat pada kebahagiaan dan ketika Anda tidak lagi
melekat pada kebahagiaan, Anda dapat mulai untuk benar-benar bahagia.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-42567039939944275582012-05-22T03:15:00.000-07:002012-05-22T03:15:02.437-07:00<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">Menggenggam Seekor Ular</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://yowussup.com/tutorials/cartoon-snake/cartton_snake-10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="304" src="http://yowussup.com/tutorials/cartoon-snake/cartton_snake-10.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
"Latihan kita disini bukan untuk memahami sesuatu" kata Ajahn Chah pada seorang Bhikkhu baru. "Tetapi, bukankah terkadang kita butuh untuk berpegang pada sesuatu" protes Bhikkhu tersebut. "Dengan tangan, ya, tetapi tidak dengan hati," sang guru menjawab. "Ketika hati memahami apa itu rasa sakit, itu seperti sedang digigit ular. Dan ketika memiliki sebuah keinginan dan menggengam apa yang menyenangkan, itu seperti memegang ekor ular. Dan hanya butuh sedikit waktu bagi kepala ular untuk melilit dan menggigit kamu."<br />
<br />
"Tidak menggenggam dan secara sadar menjadi penjaga hatimu, seperti layaknya orang tua. Kemudian, kesenangan dan ketidaksenanganmu akan dipanggil layaknya anak-anak. "Aku tidak suka itu, Ibu. Aku mau lebih banyak, Ayah" Senyum dan katakan "Tentu saja, anakku". "Tapi Ibu, aku sungguh ingin punya seekor gajah." "Tentu saja, anakku" "Aku ingin permen, bisakah kita pergi dengan naik pesawat?" Tidak masalah jika kamu dapat membiarkan mereka datang dan pergi tanpa menggenggamnya."<br />
<br />
Sesuatu mengenai indera, timbul rasa suka dan tidak suka dan disanalah delusi. Dengan kesadaran, kebijaksanaan dapat timbul dari pengalaman yang sama.<br />
<br />
Jangan takut pada tempat dimana banyak kontak terhadap inderamu.jika kamu harus berada disana. Pencerahan tidak berarti tuli dan buta. Mengucapkan mantra setiap saat untuk menghadang segala dari luar, kamu mungkin akan ditabrak sebuah mobil.. Selalu sadar dan jangan tertipu. Ketika yang lain mengatakan itu cantik, katakan pada diri sendiri, "itu tidak cantik". Ketika yang lain mengatakan sesuati itu enak, katakan pada diri sendiri, "itu tidak enak". Jangan terjebak pada kemelekatan dunia dan penilaian relatif. Lepaskanlah semua.<br />
<br />
Diterjemahkan dari buku <i>A Still Forest Pool (Ajahn Chah)</i><br />
<br />Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-38328173405733237762012-05-14T09:22:00.001-07:002012-05-14T09:22:07.527-07:00Hilangkan Semua Pretensi dan Tersenyumlah<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Hilangkan
Semua Pretensi dan Tersenyumlah</span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb5Q-VkEir0UipYcs3PEiNOGlhmsP5Yq45BV_7Md33n4DZpxmYmMvBjBCEDygXufHANxq1htnCZb747IUVjeSpoQCIZ80EF7nfvVEKgmRXcxSN5KrL0JEHJTvSCyrB40THqJQVdcire4ra/s1600/buddha_stars.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb5Q-VkEir0UipYcs3PEiNOGlhmsP5Yq45BV_7Md33n4DZpxmYmMvBjBCEDygXufHANxq1htnCZb747IUVjeSpoQCIZ80EF7nfvVEKgmRXcxSN5KrL0JEHJTvSCyrB40THqJQVdcire4ra/s320/buddha_stars.jpg" width="251" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">H</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">ilangkan</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps">semua</span> </span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">pretensi</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps"><span lang="IN">dan</span></span><span lang="IN"> <span class="hps">tersenyum</span></span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">lah</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br />
<span class="hps">Dengan </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">sabar</span></span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> dan</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps">tenang</span>.<br />
</span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bersikap</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps"><span lang="IN">hormat</span></span><span lang="IN">, </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">baik</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">, <span class="hps">dan</span> <span class="hps">tulus</span><br />
<span class="hps">Seolah-olah</span> <span class="hps">Sang Buddha</span> <span class="hps">berdiri</span> <span class="hps">di hadapan</span> <span class="hps">Anda</span>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pretensi
kita adalah ekspresi dari ego diri. Sehingga, jika kita adalah praktisi sejati
Dharma, kita harus menghilangkan semua pretensi kita, topeng palsu ego-diri.
Ego diri merupakan tangan besi dari pintu masuk pikiran, pelindung pertahanan
si ‘Aku’. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu secara efektif untuk
memutuskan pikiran kita sendiri. Ketika Anda dapat menaklukkan dan
menghilangkan ego, Anda akan dapat menghadapi semua orang dengan penuh
sukacita. Anda akan dapat melihat setiap orang dengan pikiran tulus Dharma,
tersenyum pada mereka dengan hangat, dan menyambut mereka dengan sangat sabar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Seorang</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps">praktisi</span> <span class="hps">sejati</span> <span class="hps">Dharma</span>
<span class="hps">harus</span> <span class="hps">memahami</span> <span class="hps">bahwa</span>
<span class="hps">Buddha</span> <span class="hps">adalah</span> <span class="hps">orang
yang</span> <span class="hps">telah</span> <span class="hps">mencapai</span> <span class="hps">Kebuddhaan</span> <span class="hps">dan</span> <span class="hps">semua</span>
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">orang
memiliki potensi menjadi </span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Buddh</span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">a. Jadi dalam semua
keadaan, kita harus memandang semua orang seolah-olah kita berhadapan dengan
Sang Buddha.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kita
harus memandang semua Buddha seolah-olah kita melihat semua orang. Dengan
demikian, kita melihat Sang Buddha dan semua orang secara seimbang dan sama. Jika
kita memandang rendah orang lain dengan pikiran angkuh, itu seperti memandang
rendah semua Buddha – tindakan yang salah. Jika kita memandang semua orang
seperti kita melihat Sang Buddha di depan kita, kita akan selalu menghargai dan
menghormati setiap orang dengan pikiran yang murni dan paling baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika
Buddha Sakyamuni pertama kali mencapai Kebuddhaan, Ia berkata bahwa tidak ada
yang dapat dicapai tanpa rasa hormat. Ini berarti bahwa jika kita tidak memberi
rasa hormat dengan tulus kepada orang lain, kita tidak dapat merealisasikan
pencapaian apapun. Sang Buddha menghormati semua Buddha dan juga semua orang.
Mengapa? Karena Ia sungguh mengerti bahwa tubuh DharmaNya yang sementara ini
berasal dari semua Buddha, dan bentuk tubuh-Nya berasal dari semua makhluk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ombak welas asih
bergelombang seperti lautan,</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Purifikasi datang
dengan memutuskan ‘Aku’.</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan demikian, tugas
Bodhi begitu kuat dan luas,</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan berani tanpa
halangan.</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Semua
Buddha dan Bodhisatva merupakan manifestasi dari penuh welas asih dan
kebijaksanaan. Sebagai praktisi di jalan Bodhisatva, kita harus mengembangkan
pikiran welas asih seluas samudera. Kita juga perlu kebijaksanaan untuk
menghapus dan memurnikan diri kita sendiri dengan memutuskan ‘Aku’. Dengan
demikian, kita harus belajar dengan penuh kebijaksanaan dan welas asih dari para
Bodhisattva.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kata
‘Bodhi’ adalah singkatan dari pikiran Bodhi, aspirasi dalam mencapai penerangan
sempurna. Bodhi merupakan ikrar Bodhisattva yang menyatukan sifat penuh welas
asih dengan kebijaksanaan. Seseorang yang telah mengembangkan pikiran bodhi selalu
muda, tegas dan kuat dalam semangat. </span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Orang </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">seperti</span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ini</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps"><span lang="IN">tidak akan pernah</span></span><span lang="IN"> <span class="hps">mundur</span>. <span class="hps">Dalam pikiran</span> <span class="hps">mereka, mereka</span> <span class="hps">dapat</span> <span class="hps">merangkul</span>
<span class="hps">dan</span> <span class="hps">menjangkau</span> <span class="hps">semua
makhluk</span>. <span class="hps">Mereka</span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">takkan
</span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">terhalang</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps">dalam</span> <span class="hps">belajar</span>
<span class="hps">Dharma</span> <span class="hps">dan</span> <span class="hps">dengan
demikian</span> <span class="hps">dapat</span> <span class="hps">mem</span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">utuskan</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps"><span lang="IN">"</span></span><span lang="IN">Aku," </span></span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">pikiran tidak</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span class="hps"><span lang="IN">nyata</span></span><span lang="IN"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">dalam </span><span class="hps"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">diri</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">edakan dengan
jelas antara yang lama dan yang baru,<br />
Bedakan hal </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang mesti </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ditinggalkan dan
dipelihara.<br />
</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">edakan dengan jelas apa </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">artinya</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">men</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">enggelam</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kan</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan apa </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">itu
membangkitkan</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,<br />
</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">edakan dengan jelas antara </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang kotor</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <span lang="IN">dan yang murni.</span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">bait</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <span lang="IN">ini, "</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang lama</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">" mengacu pada cara-cara kebiasaan lama, cara-cara kekotoran.
Sebuah cara lama, misalnya, tidak mampu dengan tegas menegakkan lima sila, cara
baru dengan tegas menegakkan lima sila.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Jika
Anda dapat membedakan dengan jelas antara cara-cara lama dan yang baru, Anda
dapat meneruskan untuk menghapus kualitas kekotoran dan memelihara kemurnian,
jalan yang bersih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">By : Hendra Kurniawan , diterjemahkan dari Great Bodhi Mind.pdf </span><span class="hps"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></span></div>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-83852554609051488452012-01-29T06:19:00.000-08:002012-01-29T06:22:06.128-08:00Biarkanlah Pohon Itu TumbuhBy : Ajahn Chah<br /><br /><p style="text-align: justify;">Sang <a href="http://dipankarajayaputra.com/" title="">Buddha</a> menjelaskan bahwa segala sesuatu secara alamiah, sekali anda telah melaksanakan tugas anda, serahkanlah hasilnya pada alam, pada kekuatan akumulasi karmamu. Akan tetapi pengerahan usahamu harus tidak berkurang. Apakah buah kebijaksanaan itu datangnya cepat atau lambat anda tidak dapat memaksanya, seperti halnya anda tidak dapat memaksa tumbuhnya sebuah pohon yang anda tanam. Pohon itu punya masanya sendiri. Tugasmu hanyalah menggali lubang, mengairi dan memupuknya, serta menjaganya dari hama. Tapi cara pohon itu bertumbuh adalah terserah kepada pohon itu sendiri. Jika anda berlatih seperti ini, yakinlah anda bahwa semuanya akan beres, dan tanaman anda akan tumbuh.</p> <p>Karena itu, anda harus mengerti perbedaan antara kerja anda dengan kerja pohon itu, Serahkanlah urusan pohon itu kepada pohon itu, dan bertanggung jawablah kepada urusan anda sendiri. Jika batin tidak tahu apa yang perlu ia lakukan, ia akan memaksa tanaman itu untuk tumbuh, berbunga dan berbuah pada hari yang sama. Ini adalah pandangan yang salah, penyebab besar dari penderitaan. Berlatih sajalah pada arah yang benar dan serahkan hasilnya pada karmamu. Kemudian, apakah akan membutuhkan waktu satu atau ribuan kali <a href="http://topmotivasi.com/sebuah-kisah-tentang-kehidupan.html" title="">kehidupan</a>, <a href="http://buddhist.dipankarajayaputra.com/humor.dipankarajayaputra.com" title="">latihan</a> anda akan berada d<a href="http://topmotivasi.com/sebuah-kisah-tentang-kehidupan.html" title="">alam </a>kedamaian.</p>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-69639732686196789812011-08-29T20:50:00.000-07:002011-08-29T20:58:20.802-07:00Bodhisattva's Way of LifeBy : Shantideva
<br />
<br />Pertama-tama aku mesti berusaha
<br />Untuk bermeditasi atas persamaan diri dan orang lain
<br />Aku mesti melindungi semua makhluk sebagaimana aku melindungi diriku
<br />Karena kita semua sama dalam hal (menginginkan) kebahagiaan (tidak menginginkan) penderitaan.
<br />
<br />Karena itu aku mesti menghilangkan kesengsaraan orang lain
<br />Sebab hal itu adalah penderitaan, sama seperti kesengsaraanku sendiri,
<br />Dan aku mesti menguntungkan orang lain
<br />Karena mereka adalah makhluk berperasaan, sama seperti diriku.
<br />
<br />Ketika diriku dan orang lain
<br />Sama dalam hal mengharapakan kebahagiaan
<br />Apa yang khusus dari diriku?
<br />Mengapa aku harus memperjuangkan kebahagianku sendiri?
<br />Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-68729790593911629982011-08-29T18:38:00.000-07:002011-08-29T20:15:54.287-07:00Konsep Buddhis Tentang Surga dan Neraka<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://img.ehowcdn.com/article-page-main/ehow/images/a08/1t/ce/beliefs-buddhists-afterlife-800x800.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 225px; height: 220px;" src="http://img.ehowcdn.com/article-page-main/ehow/images/a08/1t/ce/beliefs-buddhists-afterlife-800x800.jpg" alt="" border="0" /></a>
<br /><div style="text-align: justify;">
<br />
<br />Orang bijaksana menciptakan surganya sendiri, sementara orang bodoh menciptakan nerakanya sendiri disini dan sesudahnya.
<br />
<br />Konsep Buddhis tentang surga dan neraka sepenuhnya berbeda dengan agama lain. Umat Buddha tidak menerima bahwa tempat ini adalah abadi. Tidak beralasan untuk mengutuk seseorang dalam neraka abadi atas kelemahan manusiawinya, tetapi cukup beralasan untuk memberinya setiap kesempatan untuk mengembangkan dirinya. Dari sudut pandang umat Buddha, mereka yang masuk neraka dapat meningkatkan dirinya sendiri dengan menggunakan kebaikan yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Gerbang neraka tidak tergembok. Neraka adalah tempat sementara dan tidak beralasan bagi makhluk itu untuk menderita disana selamanya.
<br />
<br />Ajaran Buddha menunjukkan pada kita bahwa ada surga dan neraka, bukan hanya di luar dunia ini, tetapi dalam dunia ini sendiri. Jadi konsep Buddhis tentang surga dan neraka sangatlah masuk akal. Sebagai contoh, Sang Buddha pernah berkata, "Ketika seorang yang tidak tahu membuat pernyataan tegas bahwa ada suatu neraka di bawah lautan, ia membuat pernyataan yang salah dan tanpa dasar. Kata 'neraka' adalah istilah untuk sensasi yang menyakitkan. Gagasan tentang tempat khusus yang siap atau yang diciptakan oleh Tuhan sebagai surga dan neraka tidak dapat diterima oleh konsep Buddhis.
<br />
<br />Api neraka di dunia ini lebih panas daripada yang mungkin ada di neraka di luar dunia. Tidak ada api yang setara dengan kemarahan, nafsu atau ketamakan dan ketidaktahuan. Menurut Sang Buddha, kita terbakar oleh sebelas jenis kesakitan fisik dan penderitaan mental : nafsu, kebencian, khayalan, derita, kehancuran, kematian, kecemasan, ratapan, rasa sakit (fisik dan mental), kemurungan dan kesedihan. Orang dapat membakar seluruh dunia dengan beberapa api pertikaian mental ini. Dari sudut pandang Buddhis, cara termudah untuk mendefinisikan neraka dan surga adalah dimana pun ada lebih banyak penderitaan, baik di dunia maupun di tempat lain, tempat itu adalah neraka bagi yang menderita. Dan dimana pun ada lebih banyak kesenangan atau kebahagiaan, baik di dunia ini maupun di tempat keberadaan lain, tempat itu adalah surga bagi mereka yang menikmati kehidupan duniawinya di tempat itu. Bagaimanapun karena alam manusia adalah campuran dari penderitaan dan kebahagiaan, manusia mengalami keduanya dan akan dapat menyadari sifat sejati kehidupan. Tetapi di banyak tempat keberadaan lain, penghuninya memiliki lebih kesempatan untuk penyadaran ini. Di tempat tertentu ada lebih penderitaan daripada kesenangan, sementara di tempat lain ada lebih banyak kesenangan daripada penderitaan.
<br />
<br />Umat Buddha yakin bahwa setelah kematian, tumimbal lahir dapat terjadi di salah satu dari beberapa alam keberadaan yang mungkin. Keberadaan masa depan ini terkondisikan oleh moemen pikiran terakhir yang menentukan keberadaan berikutnya ini adalah hasil dari perbuatan masa lampau seseorang, baik dalam kehidupan ini atau sebelumnya. Jadi, jika pikiran yang utama mencerminkan perbuatan yang baik, maka ia akan menemukan keberadaan masa depannya dalalm keadaan bahagia. Tetapi keadaan tersebut bersifat sementara dan jika telah habis maka suatu kehidupan baru harus dimulai lagi, ditentukan oleh energi kamma dominan lainnya yang menetap dalam pikiran bahwa sadar, menunggu kondisi yang tepat untuk jadi aktif. Hal ini sangat menyerupai benih yang menanti hujan dan cahaya untuk tumbuh. Proses berulang ini terus berlangsung tanpa akhir kecuali seseorang tiba pada 'Pandangan Benar' dan bertekad teguh untuk mengikuti jalan mulia yang menghasilkan kebahagiaan tertinggi Nibbana.
<br />
<br />Surga adalah tempat sementara di mana mereka yang telah berbuat baik mengalami lebih banyak kesenangan inderawi selama jangka waktu yang lebih lama. Neraka adalah tempat sementara lainnya dimana para pelaku kejahatan mengalami lebih banyak penderitaan fisik dan mental. Tidak dapat dibenarkan untuk percaya bahwa tempat-tempat semacam itu adalah abadi. Tidak ada Tuhan di belakang layar surga dan neraka. Setiap dan semua orang mengalami kesakitan atau kesenangan tergantung dari kamma baik dan buruknya. Umat buddha tidak pernah mencoba memperkenalkan ajaran Buddha dengan menakut-nakuti orang melalui api neraka atau memikat orang dengan menunjukkan surga. Tujuan utama Umat Buddha adalah pembentukan karakter dan pelatihan mental. Umat buddha menjalankan agamanya tanpa bertujuan pada surga atau tanpa mengembangkan rasa takut pada neraka. Tugas mereka adalah menjalani hidup yang benar dengan menegakkan sifat-sifat manusiawi dan kedamaian pikiran.
<br /></div>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-2103419490666708112011-08-29T04:34:00.000-07:002011-08-29T04:38:35.413-07:00Kodok dan Ikan Mas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrulbK2N_4C-yP8euNrRHHP0Q8EcyFQlMfjHvUU228En0daal2dczl6XJ42plobUDyz8gExH0DQ9r-BSt0dwkrI5lMngRhSKycj0aISWuabqWP2UWpkPbdlv_VuF8M6W7BK6_y6ZNff6s/s320/kodok.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 112px; height: 140px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrulbK2N_4C-yP8euNrRHHP0Q8EcyFQlMfjHvUU228En0daal2dczl6XJ42plobUDyz8gExH0DQ9r-BSt0dwkrI5lMngRhSKycj0aISWuabqWP2UWpkPbdlv_VuF8M6W7BK6_y6ZNff6s/s320/kodok.jpg" alt="" border="0" /></a>Ini sebuah kisah Zen. Alkisahnya, ada seekor kodok yang baru saja pergi dari berjalan-jalan di daratan. Ketika kembali berenang di kolam, dia bertemu dengan seekor ikan mas yang telah mengenalnya. “Halo Tuan Kodok, Anda dari mana saja?”, “Oh, saya baru saja datang dari berjalan-jalan di daratan”,jawab Sang Kodok. “Daratan? Apa itu daratan? Saya belum pernah mendengar ada tempat yang bernama daratan”. “Daratan ialah tempat di mana Anda dapat berjalan-jalan diatasnya”, Sang Kodok mencoba menerangkan tentang daratan pada Si Ikan Mas. “Oh ya, dapat berjalan-jalan diatasnya? Saya tidak percaya bahwa Anda baru saja dari daratan. Menurut saya, tidak ada tempat yang disebut daratan”, Si Ikan Mas membantah dengan sengit. “Baiklah jika Anda tidak percaya, yang pasti saya tadi memang datang dari daratan”, balas Sang Kodok dengan sabar. “Tetapi, Tuan Kodok, coba katakan pada saya, apakah daratan itu dapat dibuat gelembung, jika saya bernafas didalamnya?” “Tidak”. “Apakah saya dapat menggerakkan sirip-sirip saya didalamnya?” “Tidak”. “Apakah tembus cahaya?” “Tidak”. “Apakah saya dapat bergerak mengikuti gelombang?” “Tidak, tentu saja”, jawab Sang Kodok dengan sabar. “Nah, Tuan Kodok, saya sudah menanyakan Anda tentang daratan, dan semua jawaban Anda adalah “Tidak”, dan itu berarti daratan itu tidak ada”, Si Ikan Mas menjawab dengan perasaan puas. “Baiklah, jika Anda berkesimpulan seperti itu. Yang jelas, saya tadi memang datang dari daratan dan daratan itu nyata adanya”,Sang Kodok menjawab sambil berlalu.<div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Si Ikan Mas, karena dia adalah seekor ikan yang hidupnya di air, maka dia tidak pernah mengetahui bahwa ada dunia lain selain dunia airnya. Kareena dia hanya mengenal dunia air, maka semua pertanyaan ynag diajukan tentang daratan, tetap berkaitan dengan dunia air. Sebaliknya Sang Kodok, dia dapat hidup di dua dunia, dunia air dan daratan. Karenanya, Sang Kodok mengerti bahwa ada dunia lain selain dunia air tempat para ikan hidup. Dia mengerti sepenuhnya dunia air, dia juga mengerti sepenuhnya daratan, karena dia sudah mengalami pengalaman empiris di dua dunia itu.</p>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-68217297261286906132011-08-29T04:10:00.000-07:002011-08-29T04:28:23.255-07:00Keburukan juga adalah pelajaran<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://cikembar.files.wordpress.com/2010/07/813510_compost.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 235px; height: 282px;" src="http://cikembar.files.wordpress.com/2010/07/813510_compost.jpg" alt="" border="0" /></a>
<br />
<br />Oleh : Lama Dharmavajra
<br />
<br />Tidak ada hal yang mutlak di dunia ini, tidak ada orang yang jahat-sejahatnya, dimana sampai tidak ditemukan setitik kebaikan pun di dalam dirinya, begitu juga sebaliknya dengan orang yang sebaik-baiknya yang tidak ditemukan setetes pun keburukan yang bersemayam di dalam dirinya.
<br />
<br />Sebaik-baiknya orang suatu kali pasti berbuat jelek, seburuk-buruknya orang pasti dia berbuat baik, tidak ada yang abadi, tidak ada yang mutlak, tidak ada yang kekal. Jika kita belajar Dharma secara mendalam, pengertian karma itu akan membias, tidak sedangkal seperti pada awal kita belajar. Maksud membias adalah misalnya saat kamu sudah bisa menerima keburukan sebagai pelajaran, berarti sudah tidak ada karma lagi.
<br />
<br />Selama kita tidak bisa, tidak mampu, tidak siap menerima keburukan sebagai pelajaran, selamanya karma itu ada. Ketika hasil karma buruk muncul dan kita bisa menerimanya, berarti kita tidak menciptakan karma yang lebih buruk lagi. Jika kita sudah bisa melihat keburukan dunia, kebencian, kejahatan, sebagai bagian dari pelajaran, maka bagi kita sudah tidak ada karma lagi, tidak ada batasan lagi. Yang buruk bisa berubah jadi baik. Kalau sudah begini apa yang menjadi halangan kita? Tidak ada lagi. Mau bertemu yang baik atau buruk, sama saja. Saat bertemu yang baik, ya itu pelajaran. Bertemu yang buruk, ya itu pelajaran juga.
<br />
<br />Pupuk yang paling baik di dunia ini berasal dari kotoran, bukan berasal dari bahan kimia, bukan berasal dari benda-benda yang mahal.
<br />
<br />Jadi dari keburukan dunia kita bisa belajar dan kalau kita bisa menggunakannya, bisa memanfaatkannya, akan menjadi bermanfaat sekali.
<br /></div>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-68073325756687165412010-12-17T02:39:00.000-08:002010-12-17T02:58:08.059-08:00Pikiran dan Perasaan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicZJsmhTGvONQDl0_3t9MJRlWHw2y4Dkk3jfAFuL7dyNyUgk2oz07Oaa7qJ0U-WGnchduvPrSMoP3TI5vnb44jOxRu8V86TecPnwWTn9zBaqnf_-1OqrlTNURzoKKSJqPell9H2PM9tMeO/s400/awan3.4.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 328px; height: 247px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicZJsmhTGvONQDl0_3t9MJRlWHw2y4Dkk3jfAFuL7dyNyUgk2oz07Oaa7qJ0U-WGnchduvPrSMoP3TI5vnb44jOxRu8V86TecPnwWTn9zBaqnf_-1OqrlTNURzoKKSJqPell9H2PM9tMeO/s400/awan3.4.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">By : Hendra Kurniawan<br /><br />Suasana awan dapat berubah setiap hari.<br />Dapat menjadi mendung juga cerah.<br />Sama seperti perasaan.<br />Terkadang senang, kadang kecewa.<br />Terkadang tertawa, kadang menangis.<br />Setiap saat dapat berubah.<br />Perasaan dapat dibuat oleh pikiran.<br />Pikiran bahagia, perasaan bahagia.<br />Pikiran menderita, perasaan menderita.<br />Dimana pun berada, pikiran selalu ada.<br />Hanya melatih pikiran,<br />Perasaan akan sulit berubah.<br />Tersenyum ketika bahagia,<br />Tersenyum ketika sedih.<br />Tersenyum menyadari ketidakkekalan.<br />Sadar akan segala kondisi yang selalu ada.<br />Segala sesuatu itu berubah,<br />dan tak ada yang tidak berubah.<br /></div><div style="text-align: center;">Pikiran akan menentukan perasaan.<br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-26653083349680062322010-12-17T02:20:00.000-08:002010-12-17T02:36:51.985-08:00Indahnya Kehidupan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6jhzk4Yz6i8sm67vK8kgEuYEssXDFJZq4l4uDMQzXbkwJfBtVeimQVtArUhRg8kt7LjUF5IFhNifRfLQiybpEGyFFrAPeuNmMxl6k9HJjotGT6NR0Yd9zMoUWMURpU8f4jFjl51RW2358/s1600/meilland_leonidas.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 330px; height: 206px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6jhzk4Yz6i8sm67vK8kgEuYEssXDFJZq4l4uDMQzXbkwJfBtVeimQVtArUhRg8kt7LjUF5IFhNifRfLQiybpEGyFFrAPeuNmMxl6k9HJjotGT6NR0Yd9zMoUWMURpU8f4jFjl51RW2358/s200/meilland_leonidas.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5551598065208664306" border="0" /></a><br />By : Hendra Kurniawan<br /><br />Lahir sebagai manusia adalah berkah.<br />Walaupun di dunia banyak penderitaan,<br />namun juga banyak kebahagiaan.<br />Semua yang ada hanya ilusi.<br />Semua yang ada hanya sementara.<br />Semua yang ada adalah tidak ada.<br />Ketika semua berakhir,<br />hanya ada satu kebenaran.<br />Kebaikan akan pikiran, ucapan, dan perbuatan,<br />akan selalu melindungi kebenaran.<br />Tak ada yang perlu dicari.<br />Belajar untuk melepas semua hal.<br />Belajar untuk mengenal diri sendiri.<br />Belajar untuk mengenal semua makhluk.<br />Semuanya sama...tak ada yang berbeda.<br />Semua memiliki cinta dan semua ingin dicintai.<br />Belajarlah mencintai dengan tulus.<br />Tanpa syarat...tanpa imbalan.<br />Dengan begitu,<br />Hidup menjadi lebih bermakna,<br />Dan Hidup menjadi lebih Indah.Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-12387007374261338482010-12-13T00:54:00.000-08:002011-08-29T18:37:38.019-07:00Mencari Dan Membina Pasangan Hidup<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.chinasmack.com/wp-content/uploads/2009/11/newly-wed-couples-recieves-blessing-from-buddhist-monk-01-560x373.jpg">
<br /></a>
<br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><i><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Pertapaan sebagai kondisi pengembangan batin sempurna amatlah terpuji; namun perkawinan dengan seorang wanita (pria) dan setia kepadanya adalah salah satu bentuk pertapaan juga. Poligami dikritik Sang Buddha sebagai kegelapan batin dan menambah ketamakan.</span></i><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >
<br /></span><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >(Anguttara Nikaya IV, 55)</span><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >PENDAHULUAN</span></b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Dalam pandangan Agama Buddha, perkawinan adalah suatu pilihan bukan kewajiban. Artinya, seseorang dalam menjalani kehidupan ini boleh memilih hidup berumah tangga ataupun hidup sendiri. Hidup sendiri dapat menjadi pertapa di vihara —sebagai bhikkhu, samanera, anagarini, silacarini —ataupun tinggal di rumah sebagai anggota masyarakat biasa. Hidup berumah tangga ataupun tidak hanyalah merupakan satu sarana untuk mencapai kebahagiaan di dunia sebagai salah satu dari tiga tujuan beragama Buddha. Tiga tujuan itu adalah pertama, memperoleh kebahagiaan di dunia; kedua, terlahir di salah satu dari dua puluh enam alam surga setelah kehidupan ini dan ketiga, tercapainya Nibbana sebagai tujuan tertinggi seorang umat manusia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > Sesungguhnya dalam Agama Buddha, hidup berumah tangga ataupun tidak adalah sama saja. Masalah terpenting di sini adalah kualitas kehidupannya. Apabila seseorang berniat berumah tangga maka hendaknya ia konsekuen dan setia dengan pilihannya, melaksanakan segala tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Orang yang demikian ini sesungguhnya adalah seperti seorang pertapa tetapi hidup dalam rumah tangga. Sikap ini pula yang dipuji oleh Sang Buddha, seperti dalam syair di atas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > Namun, apabila seseorang memutuskan untuk hidup membiara, menjadi bhikkhu, samanera ataupun anagarini, maka hendaknya ia juga berjuang sekuat tenaga untuk mencapai cita-citanya sekaligus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dan, jika seseorang memutuskan untuk tidak berumah tangga serta tidak juga hidup membiara, ia hendaknya juga dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat sekitarnya ketika ia masih dalam usia produktif dan tidak merepotkan lingkungan ketika sudah habis usia produktifnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > Dalam makalah ini akan dibahas tentang salah satu pilihan jalan hidup yaitu berumah tangga dan memiliki pasangan hidup. Di sini akan diterangkan tentang cara mencari dan membina pasangan hidup.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >PERMASALAHAN</span></b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Dengan berbagai macam alasan, banyak orang kebingungan mencari pasangan hidup. Selama usia mudanya, bahkan mungkin sepanjang usianya, dipergunakan untuk 'berburu' calon pasangannya. Berbagai cara digunakan untuk mencapai tujuan itu. Cara paling halus sampai yang sangat kasar dikeluarkan. Apabila ia telah berhasil mendapatkan pasangan hidup yang diharapkan, sungguh terasa berbahagia hidupnya. Ia akan segera melanjutkan hubungannya dalam ikatan perkawinan. Sebagai pasangan suami istri baru, kebanyakan mereka jarang menjumpai masalah yang berarti. Jika ada permasalahan pun akan dapat cepat diselesaikan. Namun sejalan dengan berlalunya sang waktu, masalah yang timbul pun bertambah banyak. Sedikit saja terdapat perbedaan pendapat akan dapat menjadi masalah besar. Percekcokan semakin ramai mengisi hari-hari perkawinannya. Kebosanan timbul. Kejengkelan muncul. Akhirnya, kadang timbunan permasalahan ini menyebabkan mereka putus hubungan perkawinan, cerai. Dalam benak mereka, perceraian adalah jalan keluar yang terbaik. Ternyata, bukan. Masalah di antara suami istri memang mungkin sedikit terpecahkan, tetapi timbul masalah baru pada diri anak-anak. Mereka menjadi korban. Sedangkan mereka tidak mengetahui dengan jelas permasalahan sebenarnya yang terjadi di antara orangtuanya. Mereka tidak bersalah. Mereka kecewa. Frustrasi. Akhirnya mereka dapat terjebak dalam kenakalan remaja. Atau, kepahitan hidup yang ditemuinya dalam usia dini ini akan memunculkan gagasan di bawah sadarnya: Takut berumah tangga!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > </span><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >PEMBAHASAN</span></b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > Agama Buddha dalam menguraikan tujuan hidup manusia, disebutkan salah satunya tentang adanya pencapaian kebahagiaan di dunia. Dengan demikian, pasti ada cara untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup berumah tangga. Pasti ada pula petunjuk dan cara-cara mendapatkan pasangan hidup yang sesuai serta membina hubungan baik, mempertahankan komunikasi serasi setelah menjadi suami istri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Memang, hal tersebut dapat diperoleh dalam Kitab Suci Tripitaka, Digha Nikaya III, 152, 232 atau dalam Anguttara Nikaya II, 32. Diuraikan di sana bahwa ada minimal empat sikap hidup yang dapat dipergunakan untuk mencari pasangan hidup sekaligus membina hubungan sebagai suami istri yang harmonis. Keempat hal itu adalah</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: normal;"><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >KERELAAN = DANA</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Konsep berdana adalah konsep dasar dalam kehidupan ini. Dana berupa materi maupun bukan materi akan mampu menghasilkan kedekatan hati. Reaksi ini bersifat alami, termasuk juga dalam dunia binatang. Seekor kucing akan muncul kesetiaannya dengan orang yang selalu memberi makan kepadanya. Hal serupa juga terjadi pada manusia. Tidak jarang kita jumpai seorang anak lebih dekat dengan ibunya daripada dengan ayahnya. Kedekatan hati ini timbul karena, pada umumnya, pengorbanan ibu kepada anak jauh lebih besar daripada seorang ayah. Oleh karena itu, sebenarnya tidak akan ada kebahagiaan yang kita peroleh apabila kita tidak berusaha mendapatkannya. Dalam Hukum Karma (Samyutta Nikaya III, 415) telah disebutkan bahwa sesuai dengan benih yang ditabur, demikian pula buah yang akan kita petik. Pembuat kebajikan akan memperoleh kebahagiaan. Dengan demikian, apabila kita ingin diperhatikan orang, mulailah dengan memberikan perhatian kepada orang lain. Apabila kita ingin dicintai orang, mulailah dengan mencintainya. Cinta di sini bukanlah sekedar keinginan untuk menguasai, melainkan hasrat untuk membahagiakan orang yang dicintainya. Kualitas cinta ini seperti seorang ibu yang menyayangi anak tunggalnya. Ia akan mempertahankan anak tercintanya dengan seluruh kehidupannya. Ia akan melindungi anak tersayangnya dari segala macam bahaya dan bencana. Ia akan memberikan segalanya demi kebahagiaan anaknya. Ia akan rela memaafkan segala kesalahan anaknya. Ia, bahkan, memberikan keakuannya; tidak ada istilah 'jaga gengsi' dihadapan anaknya. Memang, dana yang paling sulit dalam hidup ini adalah mendanakan keakuan kita sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Kemampuan berdana keakuan dan perhatian ini dapat dilatih dengan berdana materi terlebih dahulu. Dana materi lebih mudah dilakukan. Dana materi digunakan untuk membentuk kebiasaan berpikir: Semoga semua mahluk berbahagia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Apabila dana materi telah menjadi kebiasaan, maka hendaknya kualitas diri ini dikembangkan dengan latihan merelakan perhatian dan keakuan kepada fihak lain. Hal ini menjadi lebih mudah karena memang konsep: 'Semoga semua mahluk berbahagia' telah ada dalam diri kita. Sebagai tanda berkurangnya keakuan adalah timbulnya kesabaran, berkurangnya iri hati dan banyaknya pikiran positif dalam menghadapi segala bentuk kesulitan hidup.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Dalam mencari dan membina pasangan hidup, kerelaan jelas amat diperlukan. Kerelaan materi di awal perkenalan dapat dikembangkan dengan kemampuan merelakan keakuan. Kerelaan keakuan ini berbentuk pengembangan sifat saling pengertian. Saling memaafkan. Kesalahan pasangan hidup, seringkali bukanlah karena disengaja. Oleh karena itu, menyadari kenyataan ini menjadikan seseorang lebih sabar dan rela memberikan kesempatan berkali-kali kepada pasangan untuk dapat membangun kualitas dirinya. Berilah pasangan kesempatan untuk memperbaiki diri. Maafkanlah kesalahan yang telah dilakukan. Kemarahan bukanlah tanda cinta. Kemarahan adalah tanda keakuan. Ingin segala harapannya terpenuhi. Dengan kerelaan, orang akan lebih mudah mengerti serta menerima kekurangan dan kelemahan orang lain. Sikap ini akan menjadi salah satu tiang kokoh dalam menjalin hubungan dengan orang lain, khususnya dengan pasangan hidup.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: normal;"><b style=""><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >UCAPAN YANG BAIK/HALUS = PIYAVACA</span></b><b style=""><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Kemampuan untuk mengutarakan segala perasaan dengan ucapan halus sesungguhnya masih dapat dikategorikan berdana juga. Menghindari caci maki dan gemar berdana ucapan yang menyenangkan pendengar akan sangat membantu memperbanyak kawan. Semakin banyak kawan, akan semakin besar pula kemungkinan memperoleh pasangan hidup. Dalam dunia ini, siapapun pasti akan suka mendengar kata-kata yang halus, termasuk pula pasangan hidup. Tidak ada orang yang suka mendengar kata kasar, walaupun orang itu sendiri kasar kata-katanya. Dengan kata halus tetapi berisi kebenaran akan menjadi daya tarik yang kuat dalam mencari dan membina pasangan hidup.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Sampaikanlah pujian kita pada pasangan hidup dengan kalimat yang menyenangkan. Demikian pula, ucapkan kritikan pada pasangan hidup dengan bahasa yang halus dan saat yang tepat, untuk menghindari kesalahfahaman. Perlu direnungkan, menyakiti hati orang yang dicintai dengan kata-kata pedas sesungguhnya sama dengan menyakiti diri sendiri. Sebab, orang tentunya akan menjadi sedih apabila orang yang dicintainya juga sedang sedih.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: normal;"><b style=""><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >MELAKUKAN HAL YANG BERMANFAAT BAGINYA = ATTHACARIYA</span></b><b style=""><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Sekali lagi berdana timbul dalam bentuk yang lain. Dalam pengembangan konsep berdana, sudah ditekankan akan adanya pembentukan sikap mental: Semoga semua mahluk hidup berbahagia. Demikian pula dengan pasangan hidup. Ia adalah mahluk pula. Berarti, ia harus diberi kesempatan berbahagia pula. Orang harus berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan pasangan hidupnya. Sesungguhnya, kebahagiaan orang yang dicinta adalah kebahagiaan orang yang mencintainya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Dengan demikian, kalau di atas telah diuraikan tentang kata yang halus sebagai sarana membahagiakan pasangan hidup, maka sekarang lebih tegas lagi, berkenaan dengan tingkah laku. Tingkah laku hendaknya selalu dipikirkan untuk membahagiakan orang yang dicintai. Banyak pendapat umum yang menganggap bahwa cinta adalah menuntut. Orang yang dicintai haruslah mampu memenuhi harapan orang yang mencintai. Konsep ini sesungguhnya tidak tepat. Sebab, apabila orang yang dicintai sudah tidak mampu lagi memenuhi harapan, apakah ia kemudian diceraikan?</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Oleh karena itu, cinta sesungguhnya memberi, merelakan. Cinta mengharapkan orang yang dicintai berbahagia dengan caranya sendiri, bukan dengan cara orang yang mencintai. Jika konsep ini telah dapat ditanamkan dengan baik dalam setiap insan, maka mencari pasangan hidup bukanlah masalah lagi. Siapakah di dunia ini yang tidak ingin dibahagiakan?</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Pola pikir 'ingin membahagiakan orang yang dicintai' hendaknya terus dipupuk dan dipertahankan termasuk dalam kehidupan perkawinan. Apabila bukan pasangan hidupnya sendiri yang membahagiakannya, apakah seseorang akan meminta orang lain untuk membahagiakan dirinya?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: normal;"><b style=""><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >BATIN SEIMBANG, TIDAK SOMBONG = SAMANATTATA</span></b><b style=""><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Pengembangan sikap penuh kerelaan, ungkapan dengan kata yang halus dan tingkah laku yang bermanfaat untuk orang yang dicintai hendaknya tidak memunculkan kesombongan. Jangan pernah merasa bahwa tanpa diri ini segala sesuatu tidak akan terjadi. Dalam konsep Buddhis, segala sesuatu selalu disebabkan oleh banyak hal. Tidak akan pernah ada penyebab tunggal. Demikian pula dengan adanya kebahagiaan seseorang, pasti bukan disebabkan hanya karena satu orang saja. Banyak unsur lain yang mendukung timbulnya kondisi tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Keseimbangan batin sebagai hasil selalu menyadari bahwa kebahagiaan adalah karena berbagai sebab dan kebahagiaan muncul karena buah karmanya masing-masing akan dapat menghindarkan seseorang dari sifat sombong. Kesombongan selain tidak sedap didengar juga akan menjengkelkan calon maupun pasangan kita. Kesombongan mempunyai pengertian bahwa pasangan kita tidak mampu melakukan apapun juga apabila tanpa kita. Kesombongan adalah meniadakan usaha baik seseorang yang kita cintai. Perjuangan yang tidak dihargai akan sangat menyakitkan. Kurangnya penghargaan yang layak akan menimbulkan masalah besar dalam masa pacaran maupun setelah memasuki kehidupan berumah tangga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >TAMBAHAN</span></b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Dalam usaha mencari dan membina pasangan hidup, selain selalu berusaha melaksanakan empat sikap di atas, hendaknya jangan melupakan adanya beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan. Hal ini apabila terpenuhi akan menjadi faktor tambahan yang akan lebih membahagiakan kehidupan berumah tangga. Terdapat empat faktor yang membuat rumah tangga lebih berbahagia. Empat hal tersebut telah diuraikan dalam Anguttara Nikaya II, 60 yaitu bahwa pasangan hendaknya memiliki kesamaan dalam Keyakinan (agama), Sila, Kedermawanan, dan Kebijaksanaan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >a. Kesamaan keyakinan (agama)</span></b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Perbedaan agama sering dianggap kecil oleh para pasangan baru. Muda-mudi apabila diingatkan tentang hal ini pun seakan tidak percaya. Mereka meremehkan adanya kenyataan ini. Padahal, perbedaan agama sering sudah menjadi masalah pada saat pacaran. Setiap hari Minggu, pasangan menjadi sulit menentukan akan mengikuti kebaktian di tempat ibadah yang mana. Ke vihara atau ke tempat lain. Kadang mereka malah tidak pergi ke mana-mana. Lebih parah lagi, mungkin, mereka memilih satu agama yang sama sekali berbeda dengan agama yang telah mereka anut selama ini. Sikap ini menunjukkan bahwa sering agama hanya dijadikan sekedar pengisi kolom dalam KTP saja, bukan sebagai pedoman hidup yang penting untuk diikuti. Begitu pula apabila hubungan akan dilanjutkan dalam ikatan perkawinan. Menentukan tempat pemberkahan pernikahan menjadi beban ekstra mereka. Setelah memiliki anak pun masalah ini masih terus berlanjut. Pasangan akan terus terlibat dalam diskusi berkepanjangan dan mungkin perdebatan sengit tentang pembinaan agama bagi keturunan mereka. Bahkan di ambang kematian pun masalah ini akan timbul. Ketika seseorang sedang sakit keras, maka sering dijumpai ada beberapa orang yang terus berusaha mengajak si sakit pindah ke agama tertentu. Hal ini kadang justru membingungkan si sakit dan juga keluarganya. Tidak jarang, setelah meninggal, masalah perbedaan agama ini masih terus mengejar. Keluarga akan terlibat diskusi seru tentang agama yang akan digunakan untuk upacara penyempurnaan jenazah, sekaligus memilih tempat pemakaman ataupun kremasi jenazah. Masalah ini masih dapat ditarik lebih panjang lagi. Namun, intinya: perbedaan agama dalam keluarga akan menambah masalah yang tidak perlu! </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >b. Kesamaan kemoralan (sila)</span></b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" ></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Apabila agama telah sama yaitu Agama Buddha, maka hendaknya pasangan memiliki keserasian dalam tingkah laku. Pasangan hendaknya selalu berusaha bersama-sama melaksanakan Pancasila Buddhis. Pancasila Buddhis terdiri dari lima latihan kemoralan yaitu usaha untuk menghindari pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan dan mabuk-mabukan (Anguttara Nikaya III, 203). Pelaksanaan kelima latihan kemoralan ini akan banyak menghindarkan masalah dalam masyarakat dan rumah tangga. Dalam segala lapisan masyarakat, pelanggaran kelima latihan kemoralan ini akan dipandang sebagai kesalahan. Pelaksana kelima latihan kemoralan ini akan menjadikan seseorang diterima masyarakat dengan baik. Pelaksanaan latihan kemoralan ini dalam rumah tangga akan membebaskan seseorang dari rasa bersalah. Membuka wawasan komunikasi yang baik. Menghindarkan saling curiga dan was-was di antara pasangan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > </span><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >c. Kesamaan kedermawanan (caga)</span></b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > Memiliki watak kedermawanan yang sama dimaksudkan agar masing-masing individu mengerti bahwa cinta sesungguhnya adalah memberi segalanya demi kebahagiaan orang yang kita cintai. Selama sikap ini masih belum tertanam baik-baik di pikiran setiap pasangan, masalah sebagai akibat tuntutan agar pasangan dapat memenuhi harapan kita akan selalu muncul. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > </span><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >d. Kesamaan kebijaksanaan (pañña)</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > Kesamaan dalam kebijaksanaan diperlukan agar bila menghadapi masalah hidup, pasangan mempunyai wawasan yang sama. Wawasan yang sama akan mempercepat penyelesaian masalah. Perbedaan kebijaksanaan akan menghambat dan memboroskan waktu. Pasangan membutuhkan waktu lebih lama untuk adu argumentasi menyamakan sikap dan pola pikir terlebih dahulu sebelum memikirkan jalan keluar atas masalah yang sedang dihadapi. Kebijaksanaan yang dimaksud tentu yang sesuai dengan Buddha Dhamma. Buddha Dhamma telah mengajarkan bahwa hidup ini berisikan ketidakpuasan. Penyebab adanya ketidakpuasan ini hanyalah karena keinginan sendiri yang tidak terkendali. Oleh karena itu, apabila seseorang dapat mengendalikan keinginannya maka ketidakpuasannya pun akan dapat segera diatasi. Lalu, akhirnya Dhamma memberikan jalan keluar untuk mengatasi dan mengendalikan keinginan. Dengan memiliki konsep berpikir seperti ini, maka tidak akan ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sesungguhnya, dengan melaksanakan hidup sesuai dengan Dhamma, kebahagiaan pasti akan dapat dirasakan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" > </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><b><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >KESIMPULAN</span></b></p> <ol><li><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Perkawinan adalah pilihan pribadi, bukan kewajiban dalam hidup.</span></li><li><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Terdapat satu 'jurus' dalam Agama Buddha yang dapat digunakan untuk mencari pasangan hidup sekaligus membina hubungan baik setelah menjadi suami-istri.</span></li><li><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >'Jurus' itu terdiri dari: Kerelaan, Ucapan yang lemah lembut, Perbuatan yang memberikan manfaat untuk orang yang dicintai dan menghindari sifat sombong.</span></li><li><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Tanamkanlah dalam pikiran: Kebahagiaan orang yang dicintai adalah merupakan kebahagiaan orang yang mencintai.</span></li><li><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >Sebagai tambahan untuk kebahagiaan rumah tangga, pasangan hendaknya memiliki kesamaan agama, kemoralan, kedermawanan dan kebijaksanaan.</span></li></ol> <span style="font-size:180%;"><span class="Apple-style-span" style=";font-family:'Times New Roman';font-size:medium;" ><div align="justify"><span style="font-family:'Arial Narrow';"><span style="font-size:xx-small;">[ Dikutip dari Majalah Jalan Tengah edisi No. 60 Tahun ke-5, Judul Asli: Confusion in the Modern Age; Voice of Buddhism, Malaysia Vol. 29, No. 2, Desember 1991; Alih Bahasa: Joe Hoey Beng, SE; Editor: Nani Linda, SH</span></span><span style=";font-family:ARIAL;font-size:x-small;" > </span><span style="font-family:'Arial Narrow';"><span style=";font-family:'Arial Narrow';font-size:x-small;" >] </span></span></div></span></span><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12pt;" >
<br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-14983267387570744062010-12-11T03:12:00.000-08:002010-12-11T03:21:28.636-08:00Siddharta Gautama<p><b>Gautama Buddha</b> dilahirkan dengan nama <b>Siddhārtha Gautama</b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta" title="Bahasa Sanskerta">Sanskerta</a>: Siddhattha Gotama; <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Pali" title="Bahasa Pali">Pali</a>: "keturunan Gotama yang tujuannya tercapai"), dia kemudian menjadi sang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a> (secara harfiah: orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna). Dia juga dikenal sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Shakyamuni" title="Shakyamuni" class="mw-redirect">Shakyamuni</a> ('orang bijak dari kaum Sakya') dan sebagai sang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tathagata" title="Tathagata">Tathagata</a>. Siddhartha Gautama adalah guru spiritual dari wilayah timur laut India yang juga merupakan pendiri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha" title="Agama Buddha">Agama Buddha</a><span style="text-decoration: underline;">.</span> Ia secara mendasar dianggap oleh pemeluk Agama Buddha sebagai Buddha Agung (Sammāsambuddha) di masa sekarang. Waktu kelahiran dan kematiannya tidaklah pasti: sebagian besar sejarawan dari awal abad ke 20 memperkirakan kehidupannya antara tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/563" title="563">563</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masehi" title="Masehi">SM</a> sampai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/483" title="483">483</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masehi" title="Masehi">SM</a>; baru-baru ini, pada suatu simposium para ahli akan masalah ini,<sup id="cite_ref-1" class="reference"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Gautama#cite_note-1">[2]</a></sup> sebagian besar dari ilmuwan yang menjelaskan pendapat memperkirakan tanggal berkisar antara 20 tahun antara tahun 400 SM untuk waktu meninggal dunianya, sedangkan yang lain menyokong perkiraan tanggal yang lebih awal atau waktu setelahnya.</p> Siddhartha Gautama merupakan figur utama dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha" title="Agama Buddha">agama Buddha</a>, keterangan akan kehidupannya, khotbah-khotbah, dan peraturan keagamaan yang dipercayai oleh penganut agama Buddha dirangkum setelah kematiannya dan dihafalkan oleh para pengikutnya. Berbagai kumpulan perlengkapan pengajaran akan Siddhartha Gautama diberikan secara lisan, dan bentuk tulisan pertama kali dilakukan sekitar 400 tahun kemudian. Pelajar-pelajar dari negara Barat lebih condong untuk menerima biografi Sang Buddha yang dijelaskan dalam naskah Agama Buddha sebagai catatan sejarah, tetapi belakangan ini "keseganan pelajar negara Barat meningkat dalam memberikan pernyataan yang tidak sesuai mengenai fakta historis akan kehidupan dan pengajaran Sang Buddha."<br /><br /><h2><span class="mw-headline" id="Orang_tua">Orang tua</span></h2> <p>Ayah dari Pangeran Siddhartha Gautama adalah Sri Baginda Raja <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suddhodana&action=edit&redlink=1" class="new" title="Suddhodana (halaman belum tersedia)">Suddhodana</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Sakya&action=edit&redlink=1" class="new" title="Suku Sakya (halaman belum tersedia)">Suku Sakya</a> dan ibunya adalah Ratu Mahā Māyā Dewi. Ibunda Pangeran Siddharta Gautama meninggal dunia tujuh hari setelah melahirkan Sang Pangeran. Setelah meninggal, beliau terlahir di alam/surga Tusita, yaitu alam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surga" title="Surga">surga</a> luhur. Sejak meninggalnya Ratu Mahā Māyā Dewi, Pangeran Siddharta dirawat oleh Ratu Mahā Pajāpati, bibinya yang juga menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Isteri" title="Isteri" class="mw-redirect">isteri</a> Raja Suddhodana.</p><br /><h2><span class="mw-headline" id="Riwayat_hidup">Riwayat hidup</span></h2> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Kelahiran">Kelahiran</span></h3> <p>Pangeran Siddharta dilahirkan pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=563_SM&action=edit&redlink=1" class="new" title="563 SM (halaman belum tersedia)">563 SM</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Lumbini" title="Taman Lumbini">Taman Lumbini</a>, saat Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pohon_sal&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pohon sal (halaman belum tersedia)">pohon sal</a>a. Pada saat ia lahir, dua arus kecil jatuh dari langit, yang satu dingin sedangkan yang lainnya hangat. Arus tersebut membasuh tubuh Siddhartha. Siddhartha lahir dalam keadaan bersih tanpa noda, berdiri tegak dan langsung dapat melangkah ke arah utara, dan tempat yang dipijakinya ditumbuhi bunga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teratai" title="Teratai">teratai</a>.</p> <p>Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala, diramalkan bahwa Sang Pangeran kelak akan menjadi seorang <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chakrawartin&action=edit&redlink=1" class="new" title="Chakrawartin (halaman belum tersedia)">Chakrawartin</a> (Maharaja Dunia) atau akan menjadi seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a>. Hanya pertapa Kondañña yang dengan tegas meramalkan bahwa Sang Pangeran kelak akan menjadi Buddha. Mendengar ramalan tersebut Sri Baginda menjadi cemas, karena apabila Sang Pangeran menjadi Buddha, tidak ada yang akan mewarisi tahta kerajaannya. Oleh pertanyaan Sang Raja, para pertapa itu menjelaskan agar Sang Pangeran jangan sampai melihat empat macam peristiwa. Bila tidak, ia akan menjadi pertapa dan menjadi Buddha. Empat macam peristiwa itu adalah:</p> <ol><li>Orang tua,</li><li>Orang sakit,</li><li>Orang mati,</li><li>Seorang pertapa.</li></ol> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Masa_kecil">Masa kecil</span></h3> <p>Sejak kecil sudah terlihat bahwa Sang Pangeran adalah seorang anak yang cerdas dan sangat pandai, selalu dilayani oleh pelayan-pelayan dan dayang-dayang yang masih muda dan cantik rupawan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istana" title="Istana">istana</a> yang megah dan indah. Pada saat berusia 7 tahun, Pangeran Siddharta mempunyai 3 kolam bunga teratai, yaitu:</p> <ul><li>Kolam Bunga Teratai Berwarna Biru (<i>Uppala</i>)</li><li>Kolam Bunga Teratai Berwarna Merah (<i>Paduma</i>)</li><li>Kolam Bunga Teratai Berwarna Putih (<i>Pundarika</i>)</li></ul> <p>Dalam Usia 7 tahun Pangeran Siddharta telah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Pangeran Siddharta menguasai semua pelajaran dengan baik. Dalam usia 16 tahun Pangeran Siddharta menikah dengan Puteri <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yasodhara&action=edit&redlink=1" class="new" title="Yasodhara (halaman belum tersedia)">Yasodhara</a> yang dipersuntingnya setelah memenangkan berbagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sayembara" title="Sayembara">sayembara</a>. Dan saat berumur 16 tahun, Pangeran memiliki tiga Istana, yaitu:</p> <ul><li>Istana Musim Dingin (<i>Ramma</i>)</li><li>Istana Musim Panas (<i>Suramma</i>)</li><li>Istana Musim Hujan (<i>Subha</i>)</li></ul><br /><h3><span class="mw-headline" id="Masa_dewasa">Masa dewasa</span></h3> <p>Kata-kata pertapa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asita&action=edit&redlink=1" class="new" title="Asita (halaman belum tersedia)">Asita</a> membuat Raja Suddhodana tidak tenang siang dan malam, karena khawatir kalau putra tunggalnya akan meninggalkan istana dan menjadi pertapa, mengembara tanpa tempat tinggal. Untuk itu Baginda memilih banyak pelayan untuk merawat Pangeran Siddharta, agar putra tunggalnya menikmati hidup keduniawian. Segala bentuk penderitaan berusaha disingkirkan dari kehidupan Pangeran Siddharta, seperti sakit, umur tua, dan kematian, sehingga Pangeran hanya mengetahui kenikmatan duniawi.</p><p>Suatu hari Pangeran Siddharta meminta ijin untuk berjalan di luar istana, dimana pada kesempatan yang berbeda dilihatnya "Empat Kondisi" yang sangat berarti, yaitu orang tua, orang sakit, orang mati dan orang suci. Pangeran Siddhartha bersedih dan menanyakan kepada dirinya sendiri, "Apa arti kehidupan ini, kalau semuanya akan menderita sakit, umur tua dan kematian. Lebih-lebih mereka yang minta pertolongan kepada orang yang tidak mengerti, yang sama-sama tidak tahu dan terikat dengan segala sesuatu yang sifatnya sementara ini!". Pangeran Siddharta berpikir bahwa hanya kehidupan suci yang akan memberikan semua jawaban tersebut.</p> <p>Selama 10 tahun lamanya Pangeran Siddharta hidup dalam kesenangan duniawi. Pergolakan batin Pangeran Siddharta berjalan terus sampai berusia 29 tahun, tepat pada saat putra tunggalnya <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rahula&action=edit&redlink=1" class="new" title="Rahula (halaman belum tersedia)">Rahula</a> lahir. Pada suatu malam, Pangeran Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istananya dan dengan ditemani oleh kusirnya, Canna. Tekadnya telah bulat untuk melakukan Pelepasan Agung dengan menjalani hidup sebagai pertapa.</p> <p>Setelah itu Pangeran Siddhartha meninggalkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istana" title="Istana">istana</a>, keluarga, kemewahan, untuk pergi berguru mencari ilmu sejati yang dapat membebaskan manusia dari usia <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tua&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tua (halaman belum tersedia)">tua</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sakit" title="Sakit">sakit</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mati" title="Mati" class="mw-redirect">mati</a>. Pertapa Siddharta berguru kepada Alāra Kālāma dan kemudian kepada Uddaka Ramāputra, tetapi tidak merasa puas karena tidak memperoleh yang diharapkannya. Kemudian beliau bertapa menyiksa diri dengan ditemani lima orang pertapa. Akhirnya beliau juga meninggalkan cara yang ekstrim itu dan bermeditasi di bawah pohon Bodhi untuk mendapatkan Penerangan Agung.</p><h3><span class="mw-headline" id="Masa_pengembaraan">Masa pengembaraan</span></h3>Didalam pengembaraannya, pertapa Gautama mempelajari latihan pertapaan dari pertapa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bhagava&action=edit&redlink=1" class="new" title="Bhagava (halaman belum tersedia)">Bhagava</a> dan kemudian memperdalam cara bertapa dari dua pertapa lainnya, yaitu pertapa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alara_Kalama&action=edit&redlink=1" class="new" title="Alara Kalama (halaman belum tersedia)">Alara Kalama</a> dan pertapa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Udraka_Ramputra&action=edit&redlink=1" class="new" title="Udraka Ramputra (halaman belum tersedia)">Udraka Ramputra</a>. Namun setelah mempelajari cara bertapa dari kedua gurunya tersebut, tetap belum ditemukan jawaban yang diinginkannya. Sehingga sadarlah pertapa Gautama bahwa dengan cara bertapa seperti itu tidak akan mencapai <i>Pencerahan Sempurna</i>. Kemudian pertapa Gautama meninggalkan kedua gurunya dan pergi ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Magadha" title="Magadha">Magadha</a> untuk melaksanakan bertapa menyiksa diri di hutan Uruwela, di tepi Sungai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nairanjana&action=edit&redlink=1" class="new" title="Nairanjana (halaman belum tersedia)">Nairanjana</a> yang mengalir dekat Hutan Gaya. Walaupun telah melakukan bertapa menyiksa diri selama enam tahun di Hutan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uruwela&action=edit&redlink=1" class="new" title="Uruwela (halaman belum tersedia)">Uruwela</a>, tetap pertapa Gautama belum juga dapat memahami hakekat dan tujuan dari hasil pertapaan yang dilakukan tersebut. <p>Pada suatu hari pertapa Gautama dalam pertapaannya mendengar seorang tua sedang menasehati anaknya di atas perahu yang melintasi sungai Nairanjana dengan mengatakan:</p> <table style="margin: auto; border-collapse: collapse; border-style: none; background-color: transparent;" class="cquote"> <tbody><tr> <td style="color: rgb(178, 183, 242); font-size: 35px; font-family: 'Times New Roman',serif; font-weight: bold; text-align: left; padding: 10px;" valign="top" width="20">“</td> <td style="padding: 4px 10px;" valign="top">Bila senar kecapi ini dikencangkan, suaranya akan semakin tinggi. Kalau terlalu dikencangkan, putuslah senar kecapi ini, dan lenyaplah suara kecapi itu. Bila senar kecapi ini dikendorkan, suaranya akan semakin merendah. Kalau terlalu dikendorkan, maka lenyaplah suara kecapi itu.</td> <td style="color: rgb(178, 183, 242); font-size: 36px; font-family: 'Times New Roman',serif; font-weight: bold; text-align: right; padding: 10px;" valign="bottom" width="20">”</td> </tr> </tbody></table> <p>Nasehat tersebut sangat berarti bagi pertapa Gautama yang akhirnya memutuskan untuk menghentikan tapanya lalu pergi ke sungai untuk mandi. Badannya yang telah tinggal tulang hampir tidak sanggup untuk menopang tubuh pertapa Gautama. Seorang wanita bernama Sujata memberi pertapa Gautama semangkuk susu. Badannya dirasakannya sangat lemah dan maut hampir saja merenggut jiwanya, namun dengan kemauan yang keras membaja, pertapa Gautama melanjutkan samadhinya di bawah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_bodhi" title="Pohon bodhi">pohon bodhi</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetta&action=edit&redlink=1" class="new" title="Asetta (halaman belum tersedia)">Asetta</a>) di Hutan Gaya, sambil ber-<i>prasetya</i>, "Meskipun darahku mengering, dagingku membusuk, tulang belulang jatuh berserakan, tetapi aku tidak akan meninggalkan tempat ini sampai aku mencapai Pencerahan Sempurna."</p> <p>Perasaan bimbang dan ragu melanda diri pertapa Gautama, hampir saja Beliau putus asa menghadapi godaan Mara, setan penggoda yang dahsyat. Dengan kemauan yang keras membaja dan dengan iman yang teguh kukuh, akhirnya godaan Mara dapat dilawan dan ditaklukkannya. Hal ini terjadi ketika bintang pagi memperlihatkan dirinya di ufuk timur.</p> <p>Pertapa Gautama telah mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha (Sammasam-Buddha), tepat pada saat bulan Purnama Raya di bulan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Waisak" title="Waisak">Waisak</a> ketika ia berusia 35 tahun (menurut versi Buddhisme Mahayana, 531 SM pada hari ke-8 bulan ke-12, menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_lunar" title="Kalender lunar" class="mw-redirect">kalender lunar</a>. Versi WFB, pada bulan Mei tahun 588 SM). Pada saat mencapai Pencerahan Sempurna, dari tubuh Sang Siddharta memancar enam sinar Buddha (Buddharasmi) dengan warna <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biru" title="Biru">biru</a> yang berarti bhakti; <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuning" title="Kuning">kuning</a> mengandung arti kebijaksanaan dan pengetahuan; <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Merah" title="Merah">merah</a> yang berarti kasih sayang dan belas kasih; <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Putih" title="Putih">putih</a> mengandung arti suci; <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jingga" title="Jingga">jingga</a> berarti giat; dan campuran kelima sinar tersebut.</p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Penyebaran_ajaran_Buddha">Penyebaran ajaran Buddha</span></h3> <p>Setelah mencapai Pencerahan Sempurna, pertapa Gautama mendapat gelar kesempurnaan yang antara lain: Buddha Gautama, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buddha_Shakyamuni&action=edit&redlink=1" class="new" title="Buddha Shakyamuni (halaman belum tersedia)">Buddha Shakyamuni</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tathagata" title="Tathagata">Tathagata</a> ('Ia Yang Telah Datang', Ia Yang Telah Pergi'), Sugata ('Yang Maha Tahu'), Bhagava ('Yang Agung') dan sebagainya. Lima pertapa yang mendampingi Beliau di hutan Uruwela merupakan murid pertama Sang Buddha yang mendengarkan khotbah pertama <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dharmacakra_Pravartana&action=edit&redlink=1" class="new" title="Dharmacakra Pravartana (halaman belum tersedia)">Dhammacakka Pavattana</a>, dimana Beliau menjelaskan mengenai Jalan Tengah yang ditemukan-Nya, yaitu Delapan Ruas Jalan Kemuliaan termasuk awal khotbahNya yang menjelaskan "Empat Kebenaran Mulia".</p> <p>Buddha Gautama berkelana menyebarkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dharma" title="Dharma">Dharma</a> selama empat puluh lima tahun lamanya kepada umat manusia dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang, hingga akhirnya mencapai usia 80 tahun, saat ia menyadari bahwa tiga bulan lagi ia akan mencapai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parinibbana&action=edit&redlink=1" class="new" title="Parinibbana (halaman belum tersedia)">Parinibbana</a>.</p> <p>Sang Buddha dalam keadaan sakit terbaring di antara dua pohon <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sala_%28pohon%29" title="Sala (pohon)">sala</a> di Kusinagara, memberikan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khotbah" title="Khotbah" class="mw-redirect">khotbah</a> Dharma terakhir kepada siswa-siswa-Nya, lalu Parinibbana (versi Buddhisme <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayana" title="Mahayana">Mahayana</a>, 486 SM pada hari ke-15 bulan ke-2 kalender Lunar. Versi WFB pada bulan Mei, 543 SM).</p> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sifat_Agung_Sang_Buddha">Sifat Agung Sang Buddha</span></h2> <p>Seorang Buddha memiliki sifat Cinta Kasih (maitri atau metta) dan Kasih Sayang (karuna). Cinta Kasih dan Kasih Sayang seorang Buddha tidak terbatas oleh waktu dan selalu abadi, karena telah ada dan memancar sejak manusia pertama kalinya terlahir dalam lingkaran hidup roda <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Samsara" title="Samsara">samsara</a> yang disebabkan oleh ketidaktahuan atau kebodohan batinnya. Jalan untuk mencapai Kebuddhaan ialah dengan melenyapkan ketidaktahuan atau kebodohan batin yang dimiliki oleh manusia. Pada waktu Pangeran Siddharta meninggalkan kehidupan duniawi, ia telah mengikrarkan Empat Prasetya yang berdasarkan Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas, yaitu</p> <ol><li>Berusaha menolong semua makhluk.</li><li>Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.</li><li>Mempelajari, menghayati dan mengamalkan Dharma.</li><li>Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.</li></ol> <p>Buddha Gautama pertama melatih diri untuk melaksanakan amal kebajikan kepada semua makhluk dengan menghindarkan diri dari sepuluh tindakan yang diakibatkan oleh tubuh, ucapan dan pikiran, yaitu</p> <ul><li>Tubuh (kaya): pembunuhan, pencurian, perbuatan jinah.</li><li>Ucapan (vak): penipuan, pembicaraan fitnah, pengucapan kasar, percakapan tiada manfaat.</li><li>Pikiran (citta): kemelekatan, niat buruk dan kepercayaan yang salah.</li></ul> <p>Cinta kasih dan kasih sayang seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a> adalah cinta kasih untuk kebahagiaan semua makhluk seperti orang tua mencintai anak-anaknya, dan mengharapkan berkah tertinggi terlimpah kepada mereka. Akan tetapi terhadap mereka yang menderita sangat berat atau dalam keadaan batin gelap, Sang Buddha akan memberikan perhatian khusus. Dengan Kasih Sayang-Nya, Sang Buddha menganjurkan supaya mereka berjalan di atas jalan yang benar dan mereka akan dibimbing dalam melawan kejahatan, hingga tercapai "Pencerahan Sempurna".</p> <p>Sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a> yang abadi, Beliau telah mengenal semua orang dan dengan menggunakan berbagai cara Beliau telah berusaha untuk meringankan penderitaan semua makhluk. Buddha Gautama mengetahui sepenuhnya hakekat dunia, namun Beliau tidak pernah mau mengatakan bahwa dunia ini asli atau palsu, baik atau buruk. Ia hanya menunjukkan tentang keadaan dunia sebagaimana adanya. Buddha Gautama mengajarkan agar setiap orang memelihara akar kebijaksanaan sesuai dengan watak, perbuatan dan kepercayaan masing-masing. Ia tidak saja mengajarkan melalui ucapan, akan tetapi juga melalui perbuatan. Meskipun bentuk fisik tubuh-Nya tidak ada akhirnya, namun dalam mengajar umat manusia yang mendambakan hidup abadi, Beliau menggunakan jalan pembebasan dari kelahiran dan kematian untuk membangunkan perhatian mereka.</p> <p>Pengabdian Buddha Gautama telah membuat diri-Nya mampu mengatasi berbagai masalah didalam berbagai kesempatan yang pada hakekatnya adalah Dharma-kaya, yang merupakan keadaan sebenarnya dari hakekat yang hakiki dari seorang Buddha. Sang Buddha adalah pelambang dari kesucian, yang tersuci dari semua yang suci. Karena itu, Sang Buddha adalah Raja Dharma yang agung. Ia dapat berkhotbah kepada semua orang, kapanpun dikehendaki-Nya. Sang Buddha mengkhotbahkan Dharma, akan tetapi sering terdapat telinga orang yang bodoh karena keserakahannya dan kebenciannya, tidak mau memperhatikan dan mendengarkan khotbah-Nya. Bagi mereka yang mendengarkan khotbah-Nya, yang dapat mengerti dan menghayati serta mengamalkan Sifat Agung Sang Buddha akan terbebas dari penderitaan hidup. Mereka tidak akan dapat tertolong hanya karena mengandalkan kepintarannya sendiri.</p> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Wujud_dan_kehadiran_Buddha">Wujud dan kehadiran Buddha</span></h2> <p>Sang Buddha tidak hanya dapat mengetahui dengan hanya melihat wujud dan sifat-Nya semata-mata, karena wujud dan sifat luar tersebut bukanlah Buddha yang sejati. Jalan yang benar untuk mengetahui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a> adalah dengan jalan membebaskan diri dari hal-hal duniawi/menjalani hidup dengan cara bertapa. Buddha sejati tidak dapat dilihat oleh mata manusia biasa, sehingga Sifat Agung seorang Buddha tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Namun Buddha dapat mewujudkan diri-Nya dalam segala bentuk dengan sifat yang serba luhur. Apabila seseorang dapat melihat jelas wujud-Nya atau mengerti Sifat Agung Buddha, namun tidak tertarik kepada wujud-Nya atau sifat-Nya, dialah yang sesungguhnya yang telah mempunyai kebijaksanaan untuk melihat dan mengetahui Buddha dengan benar.</p><p><br /></p>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-17356078807683420872010-12-11T03:06:00.000-08:002010-12-11T03:11:23.302-08:00Sepuluh Hal<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://cdn.2lisan.com/wp-content/uploads/2010/03/budha.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 225px; height: 320px;" src="http://cdn.2lisan.com/wp-content/uploads/2010/03/budha.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Ada sepuluh perbuatan yang membuahkan sepuluh hal yang diinginkan, disukai, mempesona , dan sukar didapat di dunia ini. Apakah sepuluh perbuatan itu ?<br />1. Bekerja keras membuahkan kekayaan.<br />2. Perhiasan dan dandanan membuahkan keindahan.<br />3. Melakukan segala sesuatu dengan teratur membuahkan kesehatan.<br />4. Bersahabat dengan para bijaksana membuahkan kehidupan suci.<br />5. Tidak berselisih membuahkan persahabatan.<br />6. Sering mengulang pelajaran membuahkan pengetahuan yang mendalam.<br />7. Sering mendengarkan ajaran dan bertanya membuahkan kebijaksanaan.<br />8. Banyak belajar dan ujian membuahkan kemampuan mengajar.<br />9. Dan hidup sesuai dengan Dharma membuahkan kelahiran kembali yang membahagiakan.<br /><br /><br />(Buddha Gautama)Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3785396248829240468.post-61836155801647556752010-12-08T05:19:00.000-08:002010-12-08T05:22:15.177-08:00Ayam atau Telur?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://wanhart.com/blog/wp-content/uploads/2009/07/chicken-or-egg.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 268px;" src="http://wanhart.com/blog/wp-content/uploads/2009/07/chicken-or-egg.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12pt;" >Seorang anak bertanya kepada Thich Nhat Hanh, “Yang mana lebih dulu, ayam atau telur?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><i style=""><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12pt;" >Thay :</span></i></b><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12pt;" > Apakah ayam atau telur lebih dahulu? Ini adalah pertanyaan yang sangat menarik. Namun karena kamu adalah praktisi meditasi, kamu harus berhati-hati dalam menjawab. Kamu harus melihat lebih mendalam untuk dapat menjawabnya. Lihatlah pohon lemon . Kamu hanya melihat ranting-ranting dan dedaunan. Kamu tidak melihat beberapa bunga dan buah lemon pada pohon itu. Namun hal itu terjadi bila kamu tidak mempraktikkan meditasi. Bila kamu melihat lebih dalam, sebagai seorang meditator yang baik, baik saat kamu melihat pohon itu, bahkan bila pohon itu tidak berbunga dan berbuah, kamu tetap dapat melihatnya. Pohon itu tidak berbunga ataupun berbuah karena membutuhkan kondisi seperti waktu, hujan dan panas. Jadi kamu tidak dapat mengatakan bahwa tidak ada lemon disitu. Lemon tetap ada pada pohon itu namun tersembunyi. Pohon dan ranting, daun, bunga, dan buah lemon, mereka bersama-sama berada disana pada saat yang bersamaan. Kamu tidak dapat mengatakan yang mana muncul lebih dulu. Hanya waktu untuk kemunculannya yang berbeda, namun mereka selalu berada disana, apakah kamu melihatnya?</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12pt;" >Saat kamu melihat ke dalam bunga, kamu hanya melihat bunga, namun sampah juga ada disana. Bila kamu membiarkannya kekeringan dalam waktu lima atau enam hari, atau mungkin hanya dalam waktu sehari bunga itu bisa menjadi sampah. Jadi sampah juga ada pada pohon itu, menunggu kondisi untuk kemunculannya. Adalah tidak tepat mengatakan bahwa tidak ada sampah pada pohon itu. Diperlukan satu atau beberapa kondisi untuk kehadirannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12pt;" >Jadi, sebagai seorang Buddhis jawaban terhadap pertanyaanmu adalah di dalam telur terdapat ayam dan pada ayam terdapat telur. Tidak ada sebelum dan sesudah.</span></p>Indahnyadhammahttp://www.blogger.com/profile/00310663745481431298noreply@blogger.com0